banner 728x90
Tajuk  

Penguatan BNPB Keniscayaan

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Penguatan BNPB Keniscayaan
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

 

Penguatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan keniscayaan dengan posisi dan potensi bencana di tanah air sangat tinggi. Bahkan jumlah bencana alam sejak Januari 2021 sudah menembus angka 1.300 kejadian lebih.

Diketahui, draf usulan Rancangan Undang-Undang Penanggulangan Bencana (RUU PB) sedang dalam pembahasan di Komisi VIII DPR RI dengan pihak terkait. Indonesia secara geografis, geologis, hidrologis dan demografisnya sangat rentan terjadi bencana.

Ketua Bidang Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Imam Rinaldi Nasution dalam keterangan Selasa (25/5/2021), sebagaimana diberitakan RRI.co.id
mengatakan, PB-HMI mendorong agar masalah kelembagaan BNPB mendapat titik temu dengan pihak terkait.

Bahkan, setelah mengikuti perkembangan RUU melihat Komisi VIII ingin memperkuat posisi BNPB dan sepakat dengan itu. Misalnya selain masalah Penanggulangan Bencana, penguatan mitigasi dan preventif menjadi masukan tambahan penguatan BNPB. Tentu saja semua dengan dukungan anggaran, cukup dan sudah disepakati 2 persen dari jumlah APBN dan APBD.

Kepala BNPB periode 2019/2021 Letnan Jenderal (Purn) TNI Doni Monardo memasuki,
Eks Komandan Paspampres ini mengibaratkan BNPB seperti Kopassus, selalu siap sedia bekerja 24 jam. Penegasan itu dalam sambutan pada acara Sertijab Kepala BNPB, pada Selasa (25/5/2021).

Bahkan dalam kondisi darurat Covid dan juga penanganan bencana di berbagai daerah, nyaris tidak ada istirahat. Sehingga dalam menghadapi kalangan sipil, tetap perlu mengedepankan jiwa militan.

Secara khusus Doni menyampaikan rasa syukur diberi kepercayaan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin BNPB dalam menangani kebencanaan, termasuk pandemi Covid-19.