Jumat, 1 Desember 2023
27 C
Surabaya
More
    OpiniTajukAlhamdulillah! 8.997 PMI Sudah Lebaran bersama Keluarga
    Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

    Alhamdulillah! 8.997 PMI Sudah Lebaran bersama Keluarga

     

    Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan kedatangan pulang melalui Jawa Timur, alhamdulillah 8.997 orang sudah bisa berlebaran dengan keluarga di rumah masing-masing.

    Tentu saja kabar ini sangat menggembirakan, mengingat karena suasana berlebaran mereka walaupun sempat tertunda lantaran karantina dan ketentuan lain sesuai protokol kesehatan (Prokes), tetapi membuat pertemuan atau silaturrahmi dengan keluarga lain terjaga dari segi kesehatan dan keselamatan kemungkinan ancaman penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

    Diketahui, sesuai data di Satgas Covid-19, kedatangan PMI mencapai 9.944 orang dengan penambahan baru sebanyak 129 orang, sehingga total 10.073. Sementara 947 masih dalam karantina. Sedangkan 8.997 orang telah kembali ke daerah masing-masing.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (23/5/2021), di Gedung Negara Grahadi, sudah memastikan bahwa proses penanganan pemulangan PMI sampai hari ini berjalan kondusif dan terus dalam pantauan pihak-pihak terkait.

    Bahkan termasuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik, sehat dan aman untuk bertemu kembali dengan keluarga mereka masing-masing.

    Satgas Covid-19 pun memastikan bahwa keadaan mereka terpantau baik, aman dan sehat. Sebab melalui pemantauan tersebut, diharapkan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur dapat diantisipasi dengan cepat dan baik. Terlebih dari ancaman Covid-19 varian baru.

    Isolasi kehadiran pekerja atau pelaku perjalanan dari luar negeri, di seluruh dunia dimana
    kedatangan warga dari luar negeri semua harus mengikuti karantina sampai hasil swab PCR terbaru diketahui hasilnya.

    Sama sekali bukan upaya mengulur waktu, memperlama mereka bertemu keluarga, tetapi lebih kepada menjaga agar semua aman semua sehat, mohon sama-sama memahami keadaan yang saat ini terjadi.

    Dari 947 orang yang masih dalam karantina terbagi menjadi 2 lokus yaitu di Asrama Haji dan di Kentintang Surabaya. Mereka merupakan warga Jatim dan non Jatim.

    Lebaran atau sebutan lain Hari Raya Idul Fitri disambung Hari Raya Ketupat, budaya nasional milik bangsa Indonesia Halal Bihalal, begitu melekat kuat dalam tradisi lebaran masyarakat Indonesia.

    Karantina sebagai upaya menjaga kesehatan dan keselamatan bersama seluruh masyarakat, mau tidak mau, saat takbiran dan saat sholat id maupun silaturrahmi saling memohon maaf dan memaafkan, tertunda sampai dinyatakan sehat sekaligus sudah negatif atau tidak membawa ancaman menularkan virus Corona kepada orangtua dan keluarga.

    Prinsip silaturrahmi sebagai pengabdian kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada Kerua orangtua juga sanak saudara termasuk baja yatim dan fakir miskin, sebagaimana firman Allah pada surat An-Nisa (ayat 36);

    “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.

    Apalagi, Rasulullah memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim.
    “Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan” (HR Bukhari dan Muslim).

    Berlebaran sehat pada masa pendemi Covid-19, dengan tetap berbuat baik atau sungkem kepada orangtua termasuk menjaga kesehatan dan kesehatan serta dengan keluarga lain termasuk anak yatim dan fakir miskin merupakan kesempurnaan dalam berlebaran dan bersilaturrahmi. Juga penguatan ibadah.

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan