Senin, 16 September 2024
25 C
Surabaya
More
    NusantaraPencarian Masih Dilakukan, Analisa Sementara TNI AL, Nanggala-402 Black Out

    Pencarian Masih Dilakukan, Analisa Sementara TNI AL, Nanggala-402 Black Out

    JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Kapal Selam KRI Nanggala-402 diduga mengalami mati listrik total alias black out saat melakukan penyelaman statis di perairan Selat Bali, Rabu (21/4/2021) pagi.

    Hasil analisa sementara TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman 600-700 meter.

    “Kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out sehingga kapal tidak terkendali dan tidak dapat dilaksanakan prosedur kedaruratan,” bunyi keterangan TNI AL, Rabu (21/4/2021) malam.

    Mestinya, lanjut keterangan TNI AL, terdapat tombol darurat agar kapal mampu menghembus dan segera naik ke permukaan saat terjadi black out tersebut.

    “Namun, karena prosedur tak bisa dilakukan, kapal KRI Nanggala justru jatuh ke kedalaman 600 hingga 700 meter,” terang TNI AL melansir rri.co.id.

    Selain itu, analisis TNI AL juga menemukan tumpahan minyak di sekitar area diduga jadi lokasi karamnya kapal.

    “Kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402,” begitu keterangan tersebut.

    Kapal itu sendiri telah hilang kontak sejak pukul 03.00 WIB setelah menerima izin menyelam dari Komandan gugus tugas penembakan (Danguspurla II), itu sesuai prosedur untuk selanjutnya kapal menyelam untuk melaksanakan penembakan.

    “Namun, setelah izin diberikan, KRI Nanggala hilang kontak dan tidak bisa dihubungi lagi. Selanjutnya dilaksanakan prosedur pencarian oleh unsur unsur Satgas,” terang TNI AL.

    Setelah kapal tetap tidak ditemukan, pukul 07.00 WIB, pengamatan udara dengan Helikopter dilakukan.

    “Tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam ditemukan,” keterangan TNI AL.

    Diperkirakan Masuk Palung

    Sebelumnya, Nanggala-402 diperkirakan masuk ke dalam palung dengan kedalaman mencapai 700 meter.

    “Kemungkinan di 600-700 meter,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Pertama Julius Widjojono saat dihubungi wartawan, Rabu (21/4/2021) malam melansir rri.co.id.

    Sementara Kementerian Pertahanan melalui pernyataan resminya, terus memonitor pencarian KRI Nanggala-402.

    Kapal dari jajaran Armada II Surabaya itu hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan penembakan senjata strategis di perairan selat Bali.

    “KRI Nanggala-402 yang akan melaksanakan penembakan torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. Setelah diberikan izin menyelam sesuai prosedur, kapal tersebut hilang kontak dan tidak bisa dihubungi,” begitu keterangan Kementerian Pertahanan RI, Rabu malam.

    Kemudian pencarian langsung dilakukan oleh kapal lain yang terlibat dalam satuan tugas latihan tersebut.

    “Pada pukul 07.00 WIB, melalui pengamatan udara dengan helikopter ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam,” kata Kemenhan.

    “49 orang anak buah kapal atau ABK, satu orang komandan kapal, dan tiga orang artileri senjata angkatan laut atau Arsenal,” terang Kemenhan.

    Hingga Rabu (21/4) malam pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau.

    Kedua kapal tersebut diterjunkan untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.

    TNI AL juga telah mengirimkan distres International Submarine Escape and Rescue Liaison Officer (ISMERLO).

    Beberapa negara disebut sudah merespons dan siap memberikan bantuan, di antaranya AL Singapura, AL Australia, dan AL India. (wt)

    COPYRIGHT © 2021 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan