Lebih 90% Alkes dan Bahan Baku Obat di Indonesia Masih Impor

Lebih 90% Alkes dan Bahan Baku Obat di Indonesia Masih Impor

“Menurut data Kementerian Perindustrian saat ini terdapat 178 perusahaan farmasi swasta nasional, 24 perusahaan multi-nasional dan 4 BUMN pada tahun 2019. Namun, 90% bahan baku obat-obatan masih diimpor dari luar negeri,” ujar Ma’ruf Amin.

Sama seperti obat, menurut Ma’ruf, sekitar 94% alat kesehatan (alkes) yang beredar di Indonesia juga merupakan produk impor.

“Sampai saat ini alkes yang diproduksi di dalam negeri masih didominasi oleh produk-produk dasar dengan teknologi sederhana, dengan angka pertumbuhan industri alkes mencapai 12% setiap tahunnya,” katanya.

Selain itu, untuk mewujudkan kemandirian bidang kesehatan, Ma’ruf mengatakan Indonesia juga masih perlu meningkatkan kapasitas lembaga riset termasuk kapasitas surveilan genomik.

“Saya berharap kemampuan ini dan riset pengembangan alat-alat kesehatan serta obat-obatan terus ditingkatkan karena hal ini sangat vital bagi upaya kita membangun kemandirian kesehatan,” pintanya.

Lebih jauh, ia menuturkan di samping meningkatkan derajat status kesehatan masyarakat, ketahanan dan kemandirian bidang kesehatan juga berimplikasi pada peningkatkan peran dan kontribusi Indonesia di tingkat regional maupun global.

“Sejauh ini Indonesia telah terlibat aktif dalam beberapa kerjasama internasional di bidang kesehatan, seperti ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA) pada profesi dokter, dokter gigi, dan perawat. Indonesia juga telah berperan aktif dalam upaya global menyediakan vaksin Covid-19 secara setara bagi semua negara melalui forum Covax/GAVI,” ungkapnya. (wt)