Setelah selesai, Eri lantas duduk bersimpuh memanjatkan doa dan surat Alfatihah yang dibacarakan orang tuanya. Surat Alfatihah yang dibacakan itu seolah menjadi bekal Eri untuk memimpin Surabaya mendatang.
Menurut Eri, kebiasaan sungkem memang sering dilakukannya sebelum berangkat bepergian. Sebab, doa restu dan ridlo orang tua sangat penting bagi kemudahan jalannya ke depan. “Doa orang tua ini sangat penting. Saya sering melakukannya. Tidak hanya kepada orang tua tapi juga mertua saya,” ungkapnya.
Saat sungkem itu, Eri mengaku mendapat pesan khusus. Yakni selalu menjaga Surabaya, tetap amanah dan jangan pernah mengutamakan kepentingan keluarga dan golongan. Semua yang dilakukan harus untuk kepentingan masyarakat.
“Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Surabaya, ayo kita bekerja bersama-sama. Kita gotong royong bersama, insya Allah Covid-19 bisa dilewati dengan baik. Karena kita tidak sempurna. Kesempuraan hanya milik Allah SWT. Kita butuh kebersamaan untuk membangun Surabaya lebih baik,” jelasnya. (wt)