Kamis, 18 April 2024
25 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaEri-Armudji Harus Langsung Kerja dan Ngayomi

    Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi-Armudji sudah dilantik

    Eri-Armudji Harus Langsung Kerja dan Ngayomi

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi-Armudji sudah dilantik Jumat (26/2/2021). Menurut pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, beban cukup berat disandang penerus Tri Rismaharini tersebut.

    “Harapan masyarakat kepada Mas Eri Cahyadi memang sangat tinggi. Dia digadang-gadang bisa seperti Bu Risma bahkan lebih. Menurut saya, masalah ini jangan dijadikan beban karena apa yang dihadapi Mas Eri dengan Bu Risma berbeda,” ujar Surokim.

    Di masa pandemi seperti sekarang ini, kata Surokim, yang dibutuhkan Eri dan Armudji adalah responsibilitas, lebih agresif, tanpa meninggalkan ciri khas Bu Risma. Jika di masyarakat diketahui ada masalah, Eri harus langsung terjun di lapangan menyelesaikan masalah tersebut secepatnya.

    “Selama 100 hari kerja Eri-Armudji, persentase di lapangan harus lebih banyak dibanding di kantor. Jika dipersentasekan, 70 persen di lapangan, 30 persen di kantor. Semua masalah administrasi biar dilakukan oleh staf,” ujarnya.

    Alasan kenapa harus banyak di lapangan, jelas Surokim, di masa pandemi seperti sekarang ini, masyarakat membutuhkan sentuhan seorang pemimpin langsung. Apalagi jejak 100 hari kepemimpinan akan sangat membekas di masyarakat. Soal solusi yang diberikan Eri itu berhasil atau tidak, selama masa pandemi ini orang akan lebih bisa memahaminya, seandainya solusi tersebut kurang berjalan baik.

    Baca juga :  Khofifah IP : Unair Makin Tunjukkan Eksistensinya Sebagai Kampus Kelas Dunia

    “Selama 100 hari, orang akan melihat kinerja Mas Eri. Apakah sama dengan Bu Risma yang memiliki tipikal pekerja keras. Namun, kerja keras saja tidak cukup untuk Mas Eri. Harus memiliki rasa mengayomi bahwa apa yang dirasakan masyarakat itu, Mas Eri juga bisa merasakan pula. Sehingga harus tidak ada jarak antara Mas Eri dengan masyarakat,” tuturnya.

    Karena harus sering ke lapangan itu, lanjut Surokim, penampilan Eri juga harus diperhatikan. Tidak boleh berpenampilan yang formal seperti menggunakan seragam dinas. Saat di lapangan cukup memakai pakaian non formal atau pakaian sehari-hari, sehingga terkesan santai.

    “Saya menilai orang Surabaya saat ini itu tidak membutuhkan sembako. Tapi mengayominya itu lebih penting. Memberikan semangat sambil menepuk pundak masyarakat itu lebih penting. Sebab masa pandemi ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, tapi harus besama-sama. Jika sudah begitu, Mas Eri akan terkesan tidak hanya bekerja keras seperti Bu Risma, tapi juga bisa ngayomi,” tandasnya.

    Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, setelah dia resmi dilantik menjadi wali kota, ia mengaku ingin masyarakat bisa terlepas dan bisa menghadapi masa pandemi ini bersama-sama. Ia juga menyadari bahwa pandemi ini tidak akan berakhir tanpa kebersamaan semua pihak.

    “Insya Allah kita bisa melewati semua ini bersama-sama. Kalau pemkot, tokoh agama dan semua stakeholder yang ada, masyarakat mempunyai tujuan dan visi yang sama, maka dia yakin akan bisa melewati ini,” kata dia.

    Baca juga :  PT Pegadaian Area Surabaya 1 Bagikan Bingkisan Lebaran Kepada Pengurus Bank Sampah Binaan

    Ia juga mengajak kepada seluruh warga Kota Pahlawan untuk bersama-sama menyelesaikan pandemi ini. Ia sangat yakin bisa melewati ini jika semuanya bergandeng tangan.

    “Ayo kita bergandeng tangan, tidak saling menjatuhkan satu sama yang lain, tidak pernah punya pikiran lain, kita bergandeng tangan untuk Surabaya lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.

    Sebelum mengikuti prosesi pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Eri Cahyadi melakukan sungkeman kepada orang tua dan mertua. Eri didampingi sang istri Rini Indriyani serta kedua anaknya Alfanana Putri dan Rahmad Haidar Pasha.

    Sebelum sungkeman, Eri melaksanakan salat Jumat di Masjid As-Salam di depan rumahnya. Mengenakan pakaian dinas upacara (DPU) berwarna putih lengkap dengan topi PDU pet yang belum ada emblem dan pangkatnya, Eri berangakt menuju rumah orang tua dan mertua pada pukul 12.55 WIB.

    Tujuan pertama yang dituju Eri dan keluarga adalah rumah mertuanya yang bernama Dadang Jumena dan Suparni. Baik rumah mertua dan orang tua Eri tidak jauh dari rumah mantan Kepala Badan Perencanaan  dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut, yakni di daerah Ketintang.

    Baca juga :  Khofifah IP : Unair Makin Tunjukkan Eksistensinya Sebagai Kampus Kelas Dunia

    Usai sungkem di rumah mertua, Eri lantas menuju ke rumah orang tua, H Urip Suwondo dan sang ibu Hj Mas Ayu Esa Aisyah. Saat sungkem, eri tidak hanya mencium tangan kedua orang tuanya, tapi juga mencium kaki ayah dan ibunya tersebut.

    Saat sungkeman itu, suasana begitu terasa haru. Disaksikan keluarga besarnya, Eri sungkem terlebih dulu dilanjutkan istri dan anak-anaknya.

    Setelah selesai, Eri lantas duduk bersimpuh memanjatkan doa dan surat Alfatihah yang dibacarakan orang tuanya. Surat Alfatihah yang dibacakan itu seolah menjadi bekal Eri untuk memimpin Surabaya mendatang.

    Menurut Eri, kebiasaan sungkem memang sering dilakukannya sebelum berangkat bepergian. Sebab, doa restu dan ridlo orang tua sangat penting bagi kemudahan jalannya ke depan. “Doa orang tua ini sangat penting. Saya sering melakukannya. Tidak hanya kepada orang tua tapi juga mertua saya,” ungkapnya.

    Saat sungkem itu, Eri mengaku mendapat pesan khusus. Yakni selalu menjaga Surabaya, tetap amanah dan jangan pernah mengutamakan kepentingan keluarga dan golongan. Semua yang dilakukan harus untuk kepentingan masyarakat.

    “Mohon doanya kepada seluruh masyarakat Surabaya, ayo kita bekerja bersama-sama. Kita gotong royong bersama, insya Allah Covid-19 bisa dilewati dengan baik. Karena kita tidak sempurna. Kesempuraan hanya milik Allah SWT. Kita butuh kebersamaan untuk membangun Surabaya lebih baik,” jelasnya. (wt)

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan