Berikutnya, Wali Kota Kediri menjelaskan Pemkot Kediri telah membuat aplikasi Sigap. Aplikasi tersebut untuk memetakan potensi-potensi kerumunan yang terjadi. Seperti diketahui penyebaran covid-19 cepat terjadi pada kerumunan. Untuk itu, melalui aplikasi ini Pemkot Kediri dapat segera mengambil langkah strategis untuk penanganannya. Aplikasi ini nantinya akan digunakan oleh tiga pilar di kelurahan.
Saya sudah buka aplikasinya dan sangat mudah sekali. Panjenengan hanya upload foto dan menandai di peta digital. Secara teknis nanti dijelaskan oleh Kominfo. Dari aplikasi ini kita bisa merekam apa yang terjadi di Kota Kediri. Nanti kita lihat kalau terjadi kerumunan dan tidak bisa dikasih tahu, saya, Pak Dandim dan Pak Kapolres atau Satpol PP yang akan membubarkan. Kalau tetap tidak bisa dikasih tahu kita cabut ijinnya. Kita harus tegas,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, berharap, aplikasi Sigap dapat dioptimalkan penggunaannya. Sehingga potensi-potensi terjadinya kerumunan dapat diketahui dan langkah kebijakanpun dapat segera diambil.
Pada kesempatan ini saya minta semua harus kompak. Kita mendapat perintah yang sama untuk menyukseskan PPKM. Oleh karena itu upaya-upaya dari Pemerintah Kota Kediri sangat baik sekali. Diharapkan angka positif semakin menurun, kesembuhan meningkat dan kematian bisa ditekan,” ujarnya.
Disamping itu, Kapolresta Kediri AKBP Eko Prasetyo, mengimbau, agar tiga pilar di kelurahan tidak bosan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebaran covid-19.
Kami sudah evaluasi memang hasil dari PPKM belum signifikan. Rekan-rekan bisa mengajak tokoh masyarat untuk menghimbau patuh protokol kesehatan. Supaya covid ini bisa ditekan. Kita akan berikan dukungan penuh rekan-rekan di lapangan,” ungkapnya.(bud)