Kendati demikian, pemain kelahiran 27 Agustus 1994 itu tidak melupakan kewajibannya. Selama tim Bajol Ijo diliburkan akibat pandemi virus corona, Rodeg mengisi kekosongan kompetisi dengan berlatih mandiri bersama klub lokal Sampang. Menurutnya, ritme latihan harus dijaga agar kondisinya tidak turun terlalu jauh. Dalam sepekan, dia berlatih empat kali. “Saya latihan bareng tim lokal Garuda Hitam dan Glory Trunojoyo. Rutin latihan empat kali dalam seminggu,” bebernya.
Lebih lanjut, Rodeg mengaku tidak mengisi waktunya dengan coaching clinic. Pasalnya, selama di kampung halamannya tidak ada undangan melatih sekolah sepak bola (SSB). Dia juga merasa belum pantas melatih pemain-pemain usia dini, meski sempat diminta oleh Garuda Hitam dan Glory Trunojoyo.
“Saya cuma numpang latihan saja. Belum ada kepercayaan diri untuk melatih. Saya masih fokus menjadi pemain dan jaga kondisi saja,” tutupnya. (dik)
