Tajuk  

Plus Minus Media Sosial sebuah Kekuatan Dunia Baru

Plus Minus Media Sosial sebuah Kekuatan Dunia Baru
Djoko Tetuko (pemotretan) Ranu Bedali Lumajang

Gubernur Khofifah menerangkan, KEK Singhasari ini ke depan akan menjadi Silicon Valley-nya Indonesia. Keberadaanya, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dan industri kreatif wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya, khususnya di sektor pariwisata, industri, hunian, dan bisnis.

KEK, lanjut Khofifah, merupakan langkah terobosan pemerintah dalam mendongkrak kunjungan pariwisata ke Indonesia dengan menciptakan destinasi baru. Ada 10 wilayah yang dipilih atau disebut 10 Bali baru, salah satunya adalah Bromo Tengger Semeru (BTS) yang lokasinya berdekatan dengan KEK Singhasari.

Ketua Panitia EJSN Meet Up ! 2020 Shela Novitalia Tamara mengatakan, para pegiat media sosial se-Jatim siap bekerjasama dan bersinergi dengan Pemprov Jatim dalam mempromosikan keunggulan daerahnya masing-masing dan daerah lain di Jatim.

Gubernur Khofifah berharap, melalui penggiat medsos,
semua daerah di Jatim dapat terangkat potensinya. Baik pariwisata, budaya, kuliner, dan ekonominya.

Diketahui, pengguna medsos di seluruh dunia sejak tahun 2004, ketika mahasiswa Harvard, Mark Zuckerberg menciptakan Facebook sebagai cara untuk terhubung dengan sesama siswa. Awalnya teknologi ini diadopsi oleh siswa sekolah dan perguruan tinggi, jaringan sosial, sampai 2012 ketika pengajuan penawaran awal publik, telah berkembang menjadi 845 juta pengguna aktif di seluruh dunia, dan sekitar 161 juta pengguna aktif bulanan di AS, sehingga media sosial premier layanan di dunia.

Jika Facebook adalah sebuah Negara, bisa jadi akan menjadi Negara yang terbesar itu akan menjadi yang terbesar ketiga setelah China dan India. Sementara itu, diluncurkan pada bulan Juli 2006, Twitter adalah jaringan sosial online dan layanan microblogging yang telah berkembang menjadi lebih dari 300 juta pengguna pada 2011, menurut Twopcharts akun tracker. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bertukar foto, video, dan pesan dari 140 karakter atau kurang.

Daya tarik utama sehingga orang beramai-ramai memposting karya mereka, di tempat “publik”? Karena media massa konvensional seperti koran atau majalah tidak mempunyai “kesuksesan” sebesar ini. Daya tarik dari “tiga besar” media sosial di atas adalah, selain pelayanan-pelayanan (aplikasi) dan blogging independen adalah bahwa rata-rata orang, dengan sedikit atau tidak ada keterampilan komputer mutakhir, bisa sukses baik menggunakan mereka, konten dapat dibuat dan diakses dengan sesedikit smartphone, dan dapat dengan mudah intertwined.

Link ke video yang diposting di YouTube dapat menanamkan link di blog, Facebook, dan Twitter. Sebuah posting Twitter dapat muncul pada halaman Facebook. Dengan kata lain, sejumlah besar orang dapat dengan mudah dan murah dihubungi melalui berbagai layanan.

Media sosial juga mengurangi hambatan tradisional sosio-ekonomi untuk menjadi sosok yang terkenal. Barangkali disinilah letak nilai tambah utama dari medsos, dimana ada kekuatan baru melakukan promosi dengan jarak seakan-akan lebih dekat dan lebih memukau. Itulah kekuatan medsos. Tetapi jika sudah menyebarluaskan berita fitnah, adu domba, bahkan melemahkan masalah agama, itulah plus minus medsos.

Dalam rezim baru new media (media baru),
citra visual di mana budaya layar menciptakan peristiwa spektakuler, seperti halnya ketika mereka merekam diri sendiri dan menyebarluaskannya (postings) ke Blackerry, Twitter dan facebook sekaligus, untik dibaca oleh ratusan, ribuan bahkan jutaan orang. Situasi dan kondisi seperti itu, kekuatan mana saja akan tergusur jika tidak pandai atau kurang cerdas menganalisa, mengelola dan menyebarluaskan informasi.

Ketika kota pahlawan lahir karena kekuatan resolusi jihad, ketika orde baru menjadi kekuatan baru karena revolusi, dunia baru dengan kekuatan baru karena revolusi resolusi media baru. Itulah media sosial dengan plus minusnya. (*)