Kecewa tak ditemui Gubernur, massa aksi kemudian beralih mendatangi kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya. Bak bertepuk sebelah tangan, perwakilan buruh hanya ditemui Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
“Bu Gubernur itu kemana Cak, situasi genting seperti ini kita hanya ditemui Pak Sekdaprov. Makanya perwakilan serikat pekerja tidak satu suara, ada yang mau dan ada yang tidak mau mengikuti pertemuan dengan Sekdaprov,” kata Jazuli sekretaris FSPMI Jatim di sela-sela aksi.
Hingga adzan Maghrib mengumandang, ratusan massa aksi dari buruh dan mahasiswa masih bertahan menutup jalan Pahlawan Surabaya karena hasil pertemuan perwakilan mereka dengan Pemprov Jatim belum ada hasil.
“Hari ini di seluruh Indonesia kita buktikan menolak UU Omnibus Law. Termasuk di Jawa Timur, tolong Ibu Gubernur segera ambil keputusan dengan perwakilan kami. Kami menuntut Cabut UU Omnibus Law terutama cluster ketenagakerjaan, karena itu UU anak haram hasil selingkuhan DPR dengan kapitalis,” tegas orator perempuan dari perwakilan buruh.
“Jangan paksa kami menginap disini Ibu Gubermur, saya masih punya anak kecil, bagaimana perasaan Ibu sebagai sesama perempuan, segera ambil keputusan biar kami bisa segera pulang. Kami berjuang ini untuk rakyat bukan hanya nasib buruh,” sindir perempuan bersuara lantang ini. (sr/guh)