Diharapkan mampu menjadi pengungkit pihak lain lebih peduli terhadap sesama. Dari kurang lebih 5000 lansia yang terdata pada Dinas Sosial Magetan yang perlu penanganan khusus karena keterbatasan yang dimilikinya. Pemerintah berkomitmen memberikan kehidupan yang layak bagi mereka.
Dengan alokasi anggaran 300 ribu perorang setiap bulannya di wujudkan dalam bentuk pangan. Program ini setidaknya dapat menempatkan para lansia “Lulo “ untuk bisa hidup layak dan sejahtera di penghujung usia mereka. “Kita semua akan menuju kesana (lansia), bagaimana mungkin kita tidak bisa memberikan yang terbaik bagi mereka ” ujar Kang Woto panggilan akrab Bupati Magetan.
Sementara itu program bedah rumah saat ini sekitar 7000 unit rumah dari data Dinas Perumahan dan Pemukiman Magetan yang kurang layak huni. Pemerintah secara bertahap terus berupaya untuk membuat hunian mereka, layak dan dapat ditempati.”Pemerintah berupaya memastikan masyarakat Magetan hidup dalam kondisi tempat yang layak dan sehat “ kata Suprawoto
“ Untuk itu dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi semua pihak untuk mengatasi permasalahan ini “ tambah Suprawoto disela-sela bedah rumah dari CSR salah satu perusahaan swasta Magetan. Meski pelaksanaan bedah rumah terjadi penundaan beberapa waktu akibat situasi pandemi namun ditargetkan 428 unit rumah tidak layak huni (RTLH) akan di bedah pada tahun 2020 melalui sejumlah program baik yang bersumber dari APBD provinsi maupun APBD melai DAK dan DAU serta CSR dari perusahaan dan komunitas sosial.(adv/rud)