Kepala Pusat Penelitian Pengembangan Stem Cell Unair, Dr dr Purwati SpPd K-PTI FINASIM menjelaskan lima kombinasi obat untuk COVID-19, sudah diujicobakan dengan hasil sangat menggembirakan.
Kepala Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair), Purwati menyebutkan obat penawar COVID-19 yang berhasil ditemukannya memiliki efektivitas tingkat kesembuhan yang tinggi.
Pemberian obat dalam kurun waktu 1-3 hari, mampu membunuh virus setidaknya 90 persen.
“Efikasi obat tadi sudah kami paparkan. Untuk perbaikan klinis dalam 1 sampai 3 hari itu 90 persen,” ujar Purwati, seperti dikutip dari Antara, ditulis Minggu, (16/8/2020).
Data itu didapat melalui pemeriksaan PCR. Dalam sejumlah kondisi, efektivitas obat ini bahkan bisa mencapai 98,9 persen. Artinya virus yang berada di dalam tubuh, hampir seluruhnya bisa mati dalam waktu singkat.
Purwati menuturkan, obat tersebut telah melalui uji klinis tahap 1, 2, dan 3. Untuk uji klinis tahap 4 dilakukan setelah obat dipasarkan secara massal.
Dalam kesempatan itu, Purwati memastikan obat penawar COVID-19 itu tidak berbahaya untuk dikonsumsi, tetapi tetap memiliki efek samping bagi pasien.
Sebagai negara berdasarkan Pancasila, maka uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dan uji klinis obat penyembuh virus Corona (Pertama, Lopinavir/Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci)
Rektor Universitas Airlangga M. Nasih meminta semua pihak mendukung agar obat kombinasi Covid-19 temuan tim gabungan Unair, Badan Intelijen Negara, TNI AD, dan BPOM bisa segera mendapatkan izin produksi dan izin edar. Ia mengklaim obat ini bakal menjadi obat Covid-19 pertama di dunia.
Apalagi hasil
Uji klinis, setelah dikombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitasnya.
Obat Corona Unair bersama BPOM, Badan Intelijen Negara, dan TNI AD sebagai sesuatu yang baru. Dan akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia.
Ketika vaksin uji klinis dengan hasil masih menunggu, dan diperkirakan 6 bulan ke depan baru vaksin Osaka masaal seluruh negeri.
Ketika obat penyembuhan Corona uji klinis dan tinggal menunggu rekomendasi dari BPOM untuk edar, maka kepastian rakyat untuk bangkit dari keterpurukan semakin semangat.
Semoga keadilan menjadi renungan detik-detik menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-75. Sebagaimana pesan Pancasila
“Kemanusian yang Adil dan Beradab”.
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Adilkah?