Tajuk  

Adilkah

Adilkah
Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi)

Biyo-biyo-biyo Semua kini benar-benar terjajah Corona. Virus itu tidak hanya menebar ke 218 negara di dunia, tetapi juga mengajarkan ketidakadilan ?

Bayangkan saja ada tontonan di depan kita semua kamera dari berbagai stasiun televisi melakukan siaran langsung ketika Presiden Joko Widodo, menghadiri uji klinis penyuntikan pertama relawan untuk vaksin Sinovac dari Tiongkok, di rumah sakit Universitas Padjadjaran Bandung

Presiden Joko Widodo
beserta rombongan besar melakukan serangkaian kunjungan dalam uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac dari Tiongkok, di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Dalam sambutannya, Jokowi berharap uji klinis ini bisa selesai dalam enam bulan.

Uji klinis dengan vaksin dari Tiongkok mendapat apresiasi begitu tinggi dan “vaksin merah putih” itu, jika nanti sudah dinyatakan berhasil uji klinis dan diproduksi massal seperti anak emas, disanjung-sanjung, digendong-gendong. dimanja-manja.

Biyo-biyo-biyo
Babi nguyu (babi kencing)

Para negarawan, bangsawan, ilmuwan seperti tersihir “diam” tanpa kunjungan menteri atau peresmian menteri apalagi Presiden, ketika Univesitas Airlangga (Unair) Surabaya, mengumumkan sudah melakukan uji klinis obat Covid-19 ketiga kali (memenuhi standar uji klinis obat Covid-19) dengan hasil sangat menggembirakan.

Tapi sayang, penemuan obat virus Corona, Unair bersama BIN, TNI, dan BNPB, semestinya mendapat porsi pemberitaan dan pemberitahuan kepad publik lebih dahsyat dari uji klinis vaksin Sinovac, justru sebaliknya.

Adilkah?

Yang pasti penemuan obat Corona ini, menjadi kebanggaan sekaligus hadiah HUT Kemerdekaan RI 75 (perak menuju emas), insyaAllah harapan mengembalikan ekonomi dan sektor lain yang terpuruk segera dapat pulih kembali.

Yang pasti, pelaksanaan penyuntikan perdana calon vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Unpad di Bandung, Jabar ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan yang akan diujicobokan, insyaallah bisa diselesaikan dalam 6 bulan ini.

Bio Farma akhir tahun 2020 di bulan Desember bisa memproduksi 250 juta vaksin, untuk vaksinasi di Tanah Air

Di samping itu, ia juga melaporkan vaksin Merah Putih buatan Indonesia yang tengah dikembangkan Lembaga Eijkman dalam tiga bulan terakhir.

Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma Neni Nurainy mengatakan, uji klinis vaksin Covid-19 tidak hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi juga dilakukan di empat negara lain, yakni Bangladesh, Turki, Chili dan Brazil. Seperti dikutip dalam diskusi secara virtual
bertajuk ‘Menanti Vaksin Covid-19’, Sabtu (15/8/2020).

Sementara itu,
Universitas Airlangga (Unair) telah menyelesaikan uji klinis tahap ketiga obat penawar untuk penanganan pasien Covid-19.