Dalam kitab Fath al-Bari karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dijelaskan perkara Rasul menyebut ibu sebanyak tiga kali.
Sebagaimana yang dikutip dari Ibnu Battal, Imam Ibnu Hajar menjelaskan bahwa sosok ibu merupakan hal yang luar biasa mulia di mata Islam bagi Rasulullah SAW.
Menurutnya, disebutnya nama ibu sebanyak tiga kali karena umumnya ibu telah melewati tiga kesulitan dalam hidup. Antara lain ketika mengandung, melahirkan, hingga menyusui. Sedangkan sosok ayah memang memiliki andil yakni dalam hal pendidikan dan nafkah bersama-sama dengan ibu.
Meski sosok ayah hanya sebut satu kali oleh Nabi Muhammad, bukan berarti peran ayah tidaklah penting. Menurutnya, sosok ayah maupun ibu memiliki peran yang sama-sama penting dalam mendidik karakter anak. Meski, sosok ibu begitu dimuliakan oleh agama berkat perjuangannya.
Mengenai hal ini ada seorang penyair ternama Hafiz Ibrahim mengungkapkan sebagai berikut: “Al-Ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”. “(Ibu adalah madrasah ((Sekolah)) pertama bagi anaknya. … Jika seorang ibu itu baik maka baik pula anaknya)”.
Kematian adalah keajaiban, dan keajaiban hanya milik Allah SWT semata.
Ada beberapa tanda seorang muslim meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah, di antaranya wafat saat hari atau malam Jumat.
Ketika seorang muslim wafat, maka semua amal ibadahnya telah terputus, kecuali 3 (tiga) perkara; guru yang mengamalkan ilmu, yang kemudian diamalkan oleh sang murid, Sodaqoh jariyah, dan anak yang sholeh/sholihah yang selalu mendoakan. Almarhumah Hj Fauziah telah melahirkan anak sholeh dan sholihah, juga menjadi guru, dan insyaAllah termasuk istiqomah infak dan sadaqoh. Selamat Jalan ibu “Guru Bangsa”, InsyaAllah hari Jumat menjadi takdir ahli surga. (JT/bbs).
Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com & KoranTransparansi)