Pembenahan tersebut, lanjut Emil meliputi penyelarasan sistem di 99 RS Rujukan, mendirikan RS Lapangan baru untuk menampung sekaligus merawat pasien ringan hingga sedang dengan mengkoordinasikannya.
Kita jangan fokus kerumitannya, melainkan kita fokus menyiapkan solusi apa saja yang harus disiapkan ke depannya, terang Emil.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, kunjungannya ke Jatim bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo yakni ingin melakukan monitoring dan supervisi terhadap pelaksanaan penanganan percepatan penanggulangan Covid-19 di Jatim.
Salah satunya menyiapkan sarana dan prasarana dengan menyiapkan dua tempat untuk ruang isolasi kepada pasien yang berstatus PDP atau ODP. Termasuk mereka yang diduga memiliki potensi Covid-19. Langkah tersebut akan segera diambil Ketua Gugus Tugas Pusat.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menambah sarana dan prasarana di luar Surabaya, seperti di Sidoarjo dan Gresik. Tujuannya, agar penanganannya bisa segera terdistribusi dan tidak menumpuk di Surabaya saja.
Gugus tugas akan melengkapi alat kesehatan primer yang dibutuhkan, khususnya bagi 99 RS Rujukan Utama di Jatim. Terutama yang berada di wilayah Surabaya Raya, kita akan lengkapi dan tambahkan. Seperti penambahan alat ventilator dan penambahan Lab. Spesimen hingga PCR yang akan disuport penuh baik alatnya, mesin hingga bahan habis yang diperlukan. Saya pastikan, khusus untuk Jatim tidak boleh ada keterlambatan, baik itu PCR Kit hingga reagennya, tutupnya.(min)