“Ini karena uangnya rakyat harus dipertanggungjawabkan dengan jelas. Dengan laporan jelas yang memberi pasti senang,” tuturnya.
Wali Kota Risma mengungkapkan 23 rumah sakit yang menerima bantuan alat rapid test itu. Di antaranya, RS Adi Husada Kapasari, RSAL Dr. Ramelan, RS Al Irsyad, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH), RS Bhakti Rahayu, RS Brawijaya, RS Graha Medika, RSI A Yani, RSI Jemursari, RS Mata Undaan, RS MMC, RS Muji Rahayu, RS Perdana Medika.
“Kemudian RS TNI AU Sumitro, RS William Booth, RS Mata Masyarakat Jatim, RSIA Kedangsari, RSIA Nur Ummi Numbi, RS Paru Karang Tembok, RSIA Putri, RS Bunda, RSIA Kendangsari dan RS Dr Oepomo,” ungkap dia.
Di kesempatan yang sama, Kepala Isolasi Farmasi RS William Booth Surabaya, dr Maria Permatasari mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas kepeduliannya selama ini. Ia mengaku berkali-kali pihaknya dipanggil untuk diberikan APD.
“Ini akan digunakan sesuai instruksi Wali Kota. Mengingat persediaan ada tapi terbatas di rumah sakit kami,” ujarnya. (wt)