Jumat, 29 Maret 2024
32 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSidoarjoAdam Rusydi Ingin Pastikan Anak Tenaga Medis Masuk SMA/SMK

    Adam Rusydi Ingin Pastikan Anak Tenaga Medis Masuk SMA/SMK

    SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Anggota Komisi E DPRD Jatim Adam Rusydi menyambut positif inisiatif Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi yang memberikan perlakukan kepada putra-putri tenaga medis masuk SMA dan SMK Negeri pada PPDB di tengah situasi pandemi Covid 19 ini.

    Hal itu disampaikan politisi Golkar karena baginya, anak tenaga medis ini layak diprioritaskan karena orang tua mereka sudah mencurahkan tenaga, waktu, dan keselamatannya untuk menangani pasien Covid-19.

    “Anak-anak tenaga medis ini layak diperhatikan dan diprioritaskan sebagai apresiasi pengorbanan orang tuanya yang berjuang di masa pandemi. Maka, saya harus pastikan jangan sampai perintah Gubernur diabaikan,” tegasya.

    Diakuinya, para orang tua murid saat ini harus mendaftarkan anaknya dengan pola berbeda. Yakni secara online tanpa tatap muka. Dirinya melakukan sidak untuk memastikan terkait instruksi Gubernur Jawa Timur yang akan memberi prioritas dan quota untuk anak anak tenaga paramedis terutama di SMA dan SMK Negeri.

    Baca juga :  Mahasiswa RPL Sarjana Membangun Desa Prodi AP Umsida Gelar Aksi Bagi Takjil

    Menurut Adam, ia ingin tahu terkait quota anak anak dari paramedis yang mendaftar di SMA dan SMK di Sidoarjo ini seperti apa kebijakan terhadap mereka sesuai apa yang disampaikan Gubernur.

    Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Sidoarjo Lutfi Isa Anshori memastikan bahwa instruksi itu sudah dilaksanakan sesuai instruksi gubernur.

    “Kami prioritaskan mereka sesuai quota sebesar 1persen. Maka Sesuai alokasi untuk anak tenaga medis, satu persen di setiap sekolah bisa 3-4 anak,” jelas Lutfi.

    Tentu mereka, kata Lutfi harus memenuhi syarat yang ditentukan dengan meng-uploade surat-surat yang menunjukkan bahwa mereka memang anak-anak dari paramedis yang menangani pasien Covid-19.

    “Karena ini kondisi Covid maka pendaftaran harus gunakan sistem online, jadi persyaratan juga harus ditunjukkan secara online dengan menguplode surat tugas dari satgas atau rumah sakit yang jadi tempat jujugan satgas untuk tangani pasien Covid 19,” tambah Lutfi.

    Baca juga :  Mahasiswa RPL Sarjana Membangun Desa Prodi AP Umsida Gelar Aksi Bagi Takjil

    Dia mengakui secara umum banyak kendala. Sebab semua serba online, yang berbeda dengan tahun lalu.

    “Kami bahkan harus jadi jujugan untuk menjelaskan banyak hal terkait pendaftaran online yang harus dijelaskan pelan pelan, misal soal PIN ada yang nanya apa sudah sesuai apa nggak. Ada juga yang terkait proses apakah sudah benar atau tidak. Bahkan ada yang

    Curhat karena kepikiran dengan proses pendaftaran anaknya, yang buat orang tuanya gak bisa tidur,” sambung Lutfi.

    Mendengar penjelasan tersebut, Adam tetap berharap agar pelaksanaan PPDB terutama anak dari tenaga medis benar benar diperhatikan sesuai pesan dari Gubernur Khofifah.

    “Saya datang ke sini memang ingin memastikan itu, harapannya orang tua mereka yang sudah berjuang di masa pandemi ini, benar-benar bisa merasakan adanya penghargaan atas peran mereka dimasa pandemi ini. Ya Alhamdulilah jika instruksi ini diperhatikan,” pungkas Adam. (sr)

    Reporter : Samuel Ruung

    Editor : Amin Istighfarin

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan