SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Anggota Komisi E DPRD Jatim Adam Rusydi menyambut positif inisiatif Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi yang memberikan perlakukan kepada putra-putri tenaga medis masuk SMA dan SMK Negeri pada PPDB di tengah situasi pandemi Covid 19 ini.
Hal itu disampaikan politisi Golkar karena baginya, anak tenaga medis ini layak diprioritaskan karena orang tua mereka sudah mencurahkan tenaga, waktu, dan keselamatannya untuk menangani pasien Covid-19.
“Anak-anak tenaga medis ini layak diperhatikan dan diprioritaskan sebagai apresiasi pengorbanan orang tuanya yang berjuang di masa pandemi. Maka, saya harus pastikan jangan sampai perintah Gubernur diabaikan,” tegasya.
Diakuinya, para orang tua murid saat ini harus mendaftarkan anaknya dengan pola berbeda. Yakni secara online tanpa tatap muka. Dirinya melakukan sidak untuk memastikan terkait instruksi Gubernur Jawa Timur yang akan memberi prioritas dan quota untuk anak anak tenaga paramedis terutama di SMA dan SMK Negeri.
Menurut Adam, ia ingin tahu terkait quota anak anak dari paramedis yang mendaftar di SMA dan SMK di Sidoarjo ini seperti apa kebijakan terhadap mereka sesuai apa yang disampaikan Gubernur.
Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Sidoarjo Lutfi Isa Anshori memastikan bahwa instruksi itu sudah dilaksanakan sesuai instruksi gubernur.
“Kami prioritaskan mereka sesuai quota sebesar 1persen. Maka Sesuai alokasi untuk anak tenaga medis, satu persen di setiap sekolah bisa 3-4 anak,” jelas Lutfi.





