Dokter Joni Wahyuhadi Memilih Covid Karena Tugas Mulia Ketimbang Praktek

Dokter Joni Wahyuhadi Memilih Covid Karena Tugas Mulia Ketimbang Praktek
Dr.dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS, Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jatim

Hampir tiga bulan Anda bergelut dengan Covid-19. Ada Komentar ?

Corona Virus ini banyak sekali memberikan pelajaran kepada kita. Pertama ,terpaksa kita harus berpola hidup bersih, selalu mandi, cuci tangan pakai hand sanitizer, minimal pakai sabun. Kedua, pola hidup kita harus berubah dan mungkin juga untuk selamanya, kemana mana harus pakai masker, melihat kesehatan kita secara rutine dengan selalu mengecek kesehatan ke dokter.

Dulu orang batuk itu biasa. Sekarang, batuk saja bisa dicurigai. Pilek itu dulu hal biasa,tapi sekarang tidak bisa diremehkan. Batuk itu gejala umum, ada TBC, ada flu biasa. Tapi ini sedang pandemi corona,maka menjadi tidak biasa. Karena Covid-19 ini gampang menular. Dulu rumah sakit tidak punya ruang isolasi itu hal biasa. Sekarang tidak boleh lagi. Setiap rumah sakit tyepe apapun harus punya ruang isolasi. Dulu ada pasien menular cukup di sendirikan begitu saja, nah sekarang tidak boleh lagi.

Sekarang ini PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) harus tegas karena di Permenkesnya juga ada. Rumah sakit minimal harus punya satu ruang isolasi. Lalu petugasnya harus memakai alat pelindung diri (APD). Dulu merawat pasien TBC tidak pakai masker atau karena dianggap menularnya lama. Tapi sekarang ini penularannya sangat cepat. Hari ini merawat pasien dan tidak pakai masker, besok sudah tertular.

Bagaimna membagi waktu antara keluarga, tugas negara, Covid-19, dan tim kuratif gugus tugas Covid-19 ?

…Ha ha ha, sejenak tertawa panjang. Saya ditugasi oleh Ibu Gubernur, terimakasih atas kepercayaan ini. Inilah bentuk amal ibadah, amal jariyah saya berbakti kepada masyarakat. Pagi, jam 06.00 sudah keluar dari rumah. Kalau pagi tidak ada agenda dengan Gubernur, saya mampir dulu ke rumah sakit, RSU Dr.Soetomo Surabaya. Siangnya baru ke Grahadi. Disini diskusi dengan tim kuratif, rapat rapat gabungan, Vidcon dengan tim kuratif kabupaten/kota, lalu evaulasi sampai sekitar jam 01.00 dinihari, baru pulang. Sesampainya di rumah langsung mandi. Dulu pulang kerja tidak pernah mandi. Tapi sekarang wajib mandi.

Covid-19 ini kan tidak tau sampai kapan akan berakhir. Respon keluarga Anda seperti apa ?

Pada awalnya istri dan anak anak saya selalu protes. Papa nggak pernah pulang, papa keluar terus. Pertanyaan itu selalu saja muncul saben hari. Tapi lama lama istri dan anaknya sadar dan memahami. Ini sebuah tantangan dan saya selalu berdoa moga moga Covid-19 ini cepat hilang. Dirumah, sebelum tidur saya paksakan membaca buku literatur, dan perkembangan Covid dunia. Waktu puasa kemarin sampai sahur, setelah subuhan baru tidur. Jam 08.00 bangun, mandi, lalu berangkat lagi. (Amin Istighfarin)