Barangkali sudah terlalu lama mengikuti anjuran ustad dan ulama wajib mengikuti perintah pemerintah menjaga protokol kesehatan selama ada wabah Corona, dianjurkan meninggalkan kewajiban sholat Jum’at, tetapi kadang merasa kehilangan kadang merasa senang karena ada kewajiban yang terhapuskan, si Fulan sampai mimpi sholat Jum’at sambil meneteskan air mata.
Barangkali sudah terlalu lama mengikuti anjuran siapa saja, radio, televisi, modsos, media antariksa, karena sudah menjadi kebiasaan selama musim virus Corona, maka banyak “orang-orang beriman” meninggalkan kewajiban sholat Jum’at, semakin lama semakin bersahabat dengan hari-hari Jum’at tanpa sholat Jum’at, si Fulan tanpa terasa mimpi sholat Jum’at sambil meneteskan air mata.
Barangkali sudah terlalu lama mengikuti anjuran dari seluruh komunikasi modern jaman ini, maka meninggalkan sholat menjadi perdebatan baru, boleh atau tidak, bahkan yang berdebat melebihi kapasitas kiai dan ulama, si Fulan tanpa terasa mimpi sholat Jum’at sambil menetaskan air mata.
Barangkali sudah terlalu lama mengikuti anjuran dari masjid-masjid yang selalu
mengumandangkan adzan tetapi meminta sholat dari rumah, si Fulan sudah bosan bersama hari istimewa tanpa ibadah sesuai perintah ILAHI ROBBI, tanpa terasa mimpi sholat Jum’at sambil meneteskan air mata.
“Ya Alloh Ya Robb…, sudah terlalu lama ketika terik matahari di atas Ubun-Ubun ini. aku tidak lagi mendengarkan suaraMu Ya Robb … suara firmanMu yang menganjurkan meningkatkan takwa kepadaMU, menganjurkan berbuat baik, sabar dan tawakal. Juga menjauhi laranganMu. Ya Alloh Ya Robb …sampai kapan musibah ini …”
Dan terbangun lah si Fulan, sejenak mengusap sisa tetesan air mata di pipi nan kusut. Si Fulan menangis lagi dengan tangis lebih keras dan kuat dengan tangis kesedihan, tangis kepedihan,tangis begitu mendalam seperti kehilangan mahkota berlapis Intan berlian, karena hari ini hari Jum’at, masih tetap saja tanpa sholat Jum’at.