Assalammualaykum wa rahmatullahi wa barakatuhu
Alhamdulillah hari ini kita sudah masuk 21 Ramadhan dan in syaa Allah istiqamah menunaikan puasa hingga bertemu Ramadhan tahun mendatang 1442 H. Aamiin Allahumma Aamiin…..
Semalam adalah malam ganjil (21) Ramadhan, menurut riwayat merupakan awal datang Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor).
(HR Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir, 22/59)
Keesokan hari (dari) malam Al-Qadar adalah matahari terbit sampai tinggi tanpa sinar (tidak bersinar terang) bak nampan (HR Muslim)
Apabila menemui malam itu, kita diperintahkan untuk memperbanyak ibadah dan doa.
Dari ‘Aisyah RA. bahwa dia berkata, “Katakan kepadaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mengetahui suatu malam adalah Lailatul Qadar. Apa yang aku katakan (mohonkan) di dalamnya ?”
Rasulullah Shalallahu ‘Alayhi Wasallam menjawab, “Katakanlah :
‘Allâhumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah aku”
(HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sepertiga akhir Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa.
Keistimewaan itu karena disebut sebut dalam Al-Quran dan hadist sebagai malam Lailatul Qadar.
Malam itu malam penentuan, tentang berbagai hal menyangkut kepentingan manusia, malam itu disebut malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Malam itu kesempatan kita lakukan berbagai bentuk ibadah, puasa, qiyamu Ramadhan, baca Al-Quraan, berdzikir, berdoa, sedekah dan berbagai macam kebaikan yang lain.
_Rasulullah itu apabila telah masuk sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malamnya (dengan ibadah) membangunkan keluarganya, dan mengikatkan pinggangnya_