Sahat Tua Simanjuntak : Kapolda Irjen Pol. M Fadil Imran Sosok yang Responsif, Akomodatif dan Bersahabat

Sahat Tua Simanjuntak : Kapolda Irjen Pol. M Fadil Imran Sosok yang Responsif, Akomodatif dan Bersahabat
Pimpinan DPRD Jatim menyambut Kapolda Jatim Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran. Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak (baju putih)

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Muhammad Fadil Imran, Msi, sowan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jatim dalam rangka silaturahim, Selasa (12/5). Perbincangan kian gayeng ketika mereka membahas pandemi Covid-19 di Jatim.

Kedatangan Kapolda bersama jajaran pejabat tinggi Polda Jatim disambut langsung jajaran Pimpinan DPRD Jatim. Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, Wakil Ketua DPRD Jatim  Sahat Tua Simanjuntak, Anwar Sadad dan Achmad Iskandar , dan Anik M serta Sekretaris DPRD Jatim Andi Fajar.

Pada  pertemuan yang digelar di ruang VIP DPRD Jatim ini, Kapolda mengatakan kedatangan dirinya adalah untuk menjalin silatuhrahim mengingat dirinya baru dilantik sebagai Kapolda Jatim. Ia juga memperkenalkan diri sebagai putra Makassar, Sulawesi Selatan.

Sahat Tua Simanjuntak : Kapolda Irjen Pol. M Fadil Imran Sosok yang Responsif, Akomodatif dan Bersahabat
Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak bersama Kapolda Jatim yang baru Irjen Pol. Drs. Muhammad Fadil Imran, MSi, penuh semangat dalam membangun Jawa Timur kedepan lebih baik.

Ketua DPRD Jatim, Kusnadi mengucapkan selamat atas dilantiknya sebagai Kapolda Jatim. Ia mengatakan bahwa Provinsi Jatim sebagai provinsi penyangga pangan. Disamping itu, 16 provinsi bagian timur bergantung pada Jatim.

Sahat Tua Simanjuntak mengatakan bahwa DPRD Jatim adalah bagian dari teman diskusi. Menurut dia, politisi punya akar sosial. “Hal-hal yang mungkin butuh tambahan informasi, kami siap. Kami juga tentu mensuport bapak Kapolda. Dalam situasi Covid-19 ini kami konsisten memutus rantai penyebaran,” paparnya.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke dua ini adalah pilihan yang paling tepat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. “Kami menyakinkan bahwa pilihan ini (PSBB ke 2, red) yang paling tepat. Dan ini harus diikuti konsistensi kita,” jelasnya.