Potret “Salomi bangsa bermartabat”, dari Kabupaten Alor sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota Alor berada di Kalabahi. Hidup bersama dengan penduduk Alor berjumlah sekitar 204.380 jiwa (2018), sedangkan luasnya adalah 2.928,88 km². Kabupaten ini berbentuk kepulauan dan dilintasi jalur pelayaran dagang internasional ke Samudera Pasifik.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, Hidup bersama di Kabupaten Alor, yang berdiri 20 Agustus 1992 dengan motto: “Terwujudnya Masyarakat yang Sejahtera Beriman, Adil, Mandiri, Melalui Kepemerintahan yang Baik Dalam Kerekatan Hubungan Sosial Budaya dan Wawasan Lingkungan”.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, tidak mau menerima bantuan dari pemerintah, dan terus bergulat di Alor berdampingan dengan penduduk agama berbaur (Kristen 71,14 – Protestan 68,05% — Katolik 3,09%, – Islam 28,79% – Hindu 0,05% ,Buddha 0,01% ), menjadi keutuhan berbangsa dan bernegara dengan Marwah terjaga.
Potret “Salomi bangsa bermartabat”, ialah dari asal usul kerajaan Abui di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan Munaseli di ujung timur pulau Pantar. Juga bagian dari kerajaan Majapahit, dari catatan persahabatan antara Majapahit dengan kerajaan Munaseli.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, para pendahulunya punya catatan sejarah awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli, tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya.
Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang Jawa. Peristiwa pengiriman tentara Majapahit ke Munaseli inilah yang melatarbelakangi disebutnya Galiau (Pantar) dalam buku Negarakartagama karya Mpu Prapanca yang ditulisnya pada masa jaya kejayaan Majapahit (1367).
Buku yang sama juga menyebut Galiau Watang Lema atau daerah-daerah pesisir pantai kepulauan. Galiau yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu Kui dan Bunga Bali di Alor serta Blagar, Pandai dan Baranua di Pantar. Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, merupakan satu di antara daerah di Indonesia yang mempunyai watak bersahaja dan selalu bersikap ramah tamah, selalu bekerja dan berkarya walau harus berjuang dalam keadaan dan situasi apa saja.
Potret “Salomi bangsa bermartabat”. inilah sesunggunya potret bangsa Indoensia di pedesaan yang tidak pernah demo apalagi unjuk rasa minta harta benda tanpa mau berusaha. Tetapi mereka hidup damai dan terus bekerja dan berkarya, sehingga gonjang ganjing ekonomi dunia tidak pernah merontokkan ekonomi pedesaan di Indonsia yang masih “gema ripa lho jinawi”.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, merupakan kebanggaan kita bangsa Indonesia, bahwa dalam tekanan situasi dan kondisi mendapat serangan wabah Covid-19 atau disebut Virus Corona, tetap saja bekerja dan berkarya serta berdo’a. Dan itulah potret kekuatan bangsa dan negara Indoensia yang selama ini nampak kontemporer. Tetapi Sesunggunya masih menjaga hidup gotong royong.
Potret “Salomi bangsa bermartabat”, adalah potret Warga Negara Indonesia dengan jumlah hampir 250 juta dari 270 juta lebih jumlah penduduk, dengan mengelola keuangan hanya 7 persen dari jumlah uang yang beredar di negeri ini, tetapi selalu bersyukur dan bersabar karena terus menerus bekerja, berkarya dan berdo’a tanpa pernah lupa.
Potret “Salomi bangsa bermartabat”, adalah potret ketahanan mental, ketahanan berbangsa dan bernegara. Walau dipimpin siapa saja dengan kebijakan model apa saja. Tetap menjaga marwah sang saka merah putih tetap berkibar suci. Walau kadang terobek-robek karena banyak kepentingan merebut bendera ibu pertiwi. Tetapi mereka tetap bekerja, berkarya dan berdo’a.
Potret “Salomi bangsa bermartabat” ini, menjadi cermin seluruh anak bangsa yang berkuasa maupun yang sedang didholimi penguasa, bersikap positif seperti “Salomi bangsa bermartabat”, terus bekerja dan berkarya serta berdo’a untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Indonesia. (jt)