Inti dari ayat ini : “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”.
Tadarus sendiri berasal dari asal kata darosa – yadrusu, yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji dan mengambil pelajaran. Lalu ketambahan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadaarosa – yatadaarosu, maka maknanya bertambah menjadi saling belajar, atau mempelajari secara lebih mendalam.
Sekedar menulis pengalaman tadarus sambil membaca arti dan tafsirnya, maka secara sederhana bahwa jelas virus Corona hampir sama dengan “Curanaa a”, perlakuan dari setan-setan ini juga mendekati sama wabah Covid-19 menempel, menyesatkan iman, dan memalingkan (maaf) ketauhidan (sebentar atau lama) bahwa virus Corona seakan-akan menentukan semuanya.
Sekali lagi sekedar tadarus modern digital melalui grup WhatsApp , bahwa ciri-ciri Corona hampir sama dengan Curanaa a, cara merusak moral hampir sama, cara menghancurkan mental hampir sama, cara memalingkan ketauhidan hampir sama sebagaimana tafsir ayat 25.
Allah SWT telah memerintahkan kita selain untuk membaca, juga mendengarkan Al-Quran. Apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al-A’roof: 204).
Pada ayat 38 ada perintah sujud, karena ada ayat sajadah, dimana ketika mengakhiri bacaan itu kita disunnahkan bersujud. Sedangkan pada ayat 44 memberikan gambaran bahwa Al-Qur’an menjadi menawar dari berbagai model kegenitan setan-setan, menggoda dan melemahkan iman manusia.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui maknanya dan mengamalkannya”
Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari (I/80).
Sekedar mengingatkan saja bahwa dari tadarus modern digital ada ayat “Curanaa a” dengan berbagai kegenitan dan kenalannya, ada ayat perintah sujud, dan ada juga penjelasan soal Al-Qur’an sebagai penawar sekaligus obat. Oleh karena itu, sebagai pesan moral ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin meluas hampir seluruh pulau Jawa, maka memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan gerakan membaca Al-Qur’an dan sujud dalam berbagai pengabdian kepada Allah SWT, di bulan suci Ramadhan merupakan keutamaan bagi warga negara Indonesia, teurtama umat Islam.
Suasana bulan suci Ramadhan, bulan di mana Al-Qur’an diturunkan, bulan dimana terdapat malam seribu bulan, bulan dimana sholat tarawih disunnahkan, mari memanjatkan do’a semoga Allah SWT memberikan takdir yang baik ketika mengangkat virus Corona.
Mari tadarus dengan sungguh-sungguh, mari menjalankan perintah Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh, bersujud dengan sungguh-sungguh, dan berdo’a memohon ampunan dan dijauhkan dari segala keburukan serta ditunjukkan jalan kebenaran dengan sungguh-sungguh. InsyaAllah virus Corona akan berakhir, dan seluruh lapisan masyarakat bangkit dengan semangat menuju kebaikan, guna mencapai derajat kesejahteraan dan kemakmuran. Dan yang paling semua kembali dalam kehidupan normal seperti sedia kala “gema ripo lho jinawi”. ( Djoko Tetuko )