Opini  

Tarawih Aroma Corona

Tarawih Aroma Corona
Djoko Tetuko Abdul Latief

Dan malam ini, sebagian besar umat Islam yang terkena dampak pandemi virus Corona, melakukan sholat tarawih “Aroma Corona”, sehingga gerakan do’a se dunia, tidak lagi serempak dilakukan secara Kontinyu dan konsisten dari seluruh penjuru dunia dengan bersahut-sahutan, berputar dari timur ke barat tanpa berhenti teratur dan rapi. Seperti Allah SWT menjadi bumi dan langit terus menerus mendengar adzan sepanjang jaman dengan do’a sesudah adzan yang dikumandangkan dari komat kamit jutaan umat Islam. Dan do’a sholat tarawih yang biasanya terus menerus itu, do’a sebagai permohonan umat Islam sepanjang bulan suci Ramadhan, tidak lagi berapi-api, bersemangat dengan peluh keringat, bahkan cukup banyak menyuarakan dengan tangis dan air mata suci. Semua berubah karena virus Corona. Semua berubah karena sholat a tarawih “Aroma Corona”.

Sekedar saling mengingatkan bahwa
salah satu keutamaan dan keistimewaan bulan suci Ramadhan, di bulan ini umat Islam diwajibkan berpuasa. Sehingga Ramadhan juga disebut sebagai syahrush shiyam. Puasa menjadikan Ramadhan istimewa karena ia adalah rukun Islam yang tidak ada di bulan-bulan lainnya. “Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa…” (HR. Ahmad)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman; “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa” (QS. Al Baqarah: (183)

Ini keutamaan Ramadhan yang pertama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mensabdakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh barokah. “Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah…” (HR. Ahmad)
Barakah artinya adalah ziyadatul khair; bertambahnya kebaikan. Di bulan Ramadhan, banyak kebaikan yang bertambah. Banyak kebaikan yang meningkat. Barakahbdari bulan suci Ramadhan (sementara) banyak dicabut dengan sholat tarawih “aroma Corona” dan semua serba Corona.

Bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, insyaAllah mulai Jum’at besok, 24 April 2020.
Bulan Ramadan dinantikan oleh umat muslim di segala penjuru dunia, karena bulan ini adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Tetapi ampunan dari Allah SWT, tidak pernah berhenti bahkan terus saja diberikan kepada hamba-Nya, yang terus menerus memohon ampunan, Ridlo dan rahmat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menunaikan haji ke baitullah, dan puasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma)

Bulan suci Ramadhan tahun ini, sudah pasti sholat tarawih “Aroma Corona”, dan semua barakah seperti kenikmatan berdagang serta bersilaturahmi, Allah SWT (sementara) menguji, apalah hamba-Nya masih bersemangat beribadah dan mengabdi hingga mencapai kataqwaan sebagai janji Allah SWT, bahwa setekah berpuasa dan iman serta ikhlas akan mencapai derajat sebagai orang yang bertakwa. Dan sholat tarawih “Aroma Corona” adalah ujian, setelah ujian sholat Jum’at sudah hampir 1 bulan lebih atau 5 kali sholat Jum’at banyak masjid sudah ikhlas meninggalkan dan menutup masjid. Semoga suasana bulan suci Ramadhan tahun ini, dengan situasi dan kondisi berbagai ujian tetap mampu mencapai derajat takwa. Dan umat Islam tetap akan mensyukuri semua keadaan ini dan mendapat tambahan kenikmatan lebih baik lagi. (Djoko Tetuko)