Ketiga, Shaumul khushusil khushus (puasa kelas sangat istimewa). Shaumul khushusil khushus merupakan puasanya para nabi, shiddiqin, dan muqarrabin. Selain menahan haus,lapar dan syahwat serta anggota tubuh, puasa ini menahan hati dari keraguan mengenai hal-hal keakhiratan. Juga menahan pikiran untuk tidak memikirkan masalah dunia, serta menjaga diri dari berpikir selain Allah SWT.
Katagori puasa menurut Imam Ghozali, sebagai motivasi apakah orang-orang yang beriman yang sudah diwajibkan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, memanfaatkan kesempatan di rumahkan virus Corona, memilih meningkatkan kelas puasa dari awam ke kelas istimewa, jika mencapai kelas sangat istimewa sangat berat. Apalagi menurut
Imam Ghazali, tingkatan tersebut diharapkan menjadi pendorong semangat diri untuk menjadi individu dengan kadar puasa yang berkualitas, seperti puasanya para nabi dan ulama.
Yang pasti, virus Corona atau Covid-19 sudah memberi kesempatan kepada orang-orang yang beriman untuk meningkatkan kualitas puasa. Memang di tengah-tengah suasana pandemi virus Corona ini, banyak barokah puasa Ramadahan hilang seperti tarawih berjamaah di masjid, buka bersama di masjid, gerakan Sadaqoh buka di jalan-jalan, infaq dan Sadaqoh begitu membanjir di mana-mana,, pertokoan dan pasar juga mall seperti mendapat hari raya setiap hari, karena mendapat rejeki berlimpah. MasyaAllah!!!
Dan, puasa Ramadhan mulai subuh atau fajar hari ini, beberapa barokah kenikmatan puasa menghilang sementara. Tetapi mengekang ibadah puasa menjadi lebih sempurna dan menjadi sangat mendekati puasa kelas istimewa sangat terbuka. Atau karena kasih sayang Allah SWT di antara pembaca ada yang menerima “hidayah” bisa menjalankan puasa “khushusil khushus” karena pertolongan dan amanah dari Allah SWT. Sebab, “tidak ada keajaiban kecuali dari Allah SWT”. Dan keajaiban melakukan ibadah puasa Ramadhan adalah hak dari Allah SWT apakah kita atau siapa saja yang menjalankan akan menerima keajaiban itu.
Pemarintah melalui Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan virus Corona atau Covid-19, apakah seruan moral dan panggilan menjalankan ibadah wajib puas di bulan suci Ramadhan, akan meningkatkan kualitas Informasi dan secara profesional akan (minimal) membagi juru bicara khusus pandemi dan pencegahan sarta penanganan ; juru bicara khusus menyampaikan informasi berkaitan dengan dampak akibat pandemi virus Corona; juga juri bicara khusus keamanan nasional dan lokal dengan data yang terbaru serta menggembirakan masyarajat karena tingkat kebenaran dan kepastian hukumnya sangat tinggi. Sehingga masyarakat menjadi tenang dan punya semangat bangkit dari keterpurukan virus Corona menjadi kebangkitan nasional dan internasional yang hakiki.
Juga tim Gugus Tugas Percepatan dan Penangananan Virus Corona, mau memanfaatkan situasi dan kondisi darurat Naaional, memanfaatkan siaran televisi untuk program berkaitan Covid-19 dan ketahanan nasional dari berbagai sektor secara masiv dan memberi semangat tinggi untuk melawan virus Corona secara bersama-sama atau gotong royong, serta segera bangkit juga dengan gotong royong. InsyaAllah jika belum berhasil meraih puasa kelas “khushusil khushus”, kala mencapai atau meraih predikat melawan Corona dengan perjuangan khushus. ( Djoko Tetuko )