JAKARTA – Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19), Achmad Yurianto, menyampaikan bahwa hari ini, Minggu (8/3/2020), dari hasil pemeriksaan laboratorium menambah lagi 2 kasus positif Covid-19.
“Yang pertama adalah kita sebut sebagai kasus 05. Laki-laki 55 tahun, ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari tracing kasus yang cluster Jakarta,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto, sebagai juru bicara terkait penanganan wabah Virus Korona, saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Minggu (8/3/2020).
Ia menyampaikan bahwa suspect, tadi sudah didapatkan data laboratoriumnya bahwa yang bersangkutan confirmed positif Covid-19.
“Kemudian yang kedua, confirmed kasus positif Covid-19 yang kita sebut sebagai kasus 06. Laki-laki 36 tahun, ini adalah importade case yang dia dapatkan dari Jepang pada saat dia bekerja sebagai ABK Kapal Diamond Princess,” ujarnya.
Menurut Achmad Yurianto, bahwa untuk kasus 05 dan kasus 06, kondisi kedua-duanya stabil, tidak membutuhkan oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek.
“Jadi, kondisinya dalam keadaan baik. Ini saja yang saya sampaikan,” tukasnya.
Sebelumnya, pada 6 Maret 2020 kemarin, Ahmad Yurianto juga menyampaikan ditemukan kembali 2 orang positif terkena Covid-19 yang merupakan kasus 3 dan 4.
Menurutnya, berdasarkan penelusuran kasus 1 dan 2, ditengarai ada 1 sekelompok komunitas yang kemudian dinggap berpotensi terpapar Covid-19, sehingga diputuskan segera dilakukan contact tracing. “Kita melakukan penelusuran, mencari, kemudian mengidentifikasi orang-orang yang kontak dekat dengan 2 kasus yang utama, kasus 1 dan kasus 2,” katanya.
Awalnya, jelas Yurianto, data yang diterima ada lebih kurang sekitar 80 orang yang berada di tempat itu pada saat event itu berlangsung. 80 orang ini gabungan, terdiri dari tamu dan pegawai dari tempat itu termasuk orang-orang yang berada di sekitar yang memungkinkan untuk terjadinya kontak, misalnya tukang parkir dan sebagainya.
“Dinas Kesehatan DKI Jakarta karena kejadiannya di Jakarta, kemudian dengan dibantu Kepolisian/Polri dan juga dari BIN kemudian mengidentifikasi 80 orang ini,” ujarnya.
Dari 80 orang ini, tambah Yuri, ternyata bisa dikecilkan karena ada orang-orang yang sama sekali tidak berada di ruangan itu. Ada orang yang sepanjang kegiatan tidak ada di ruangan itu karena di luar, misalnya kayak tukang parkir, juru masak, dan ini tidak masuk sama sekali sehingga akhirnya mengerucut menjadi 20, dari 20 inilah kemudian dilakukan pendalaman lagi sedekat apa kontaknya.
“Ternyata dari 20 ini oleh Dinas Kesehatan DKI bisa dikerucutkan lagi menjadi 7. Dan 7 inilah yang kemudian kita bawa semuanya ke rumah sakit, rumah sakitnya adalah Sulianti Saroso,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Yuri menyampaikan bahwa selanjutnya 7 orang tersebut kemudian diobservasi, diisolasi masing-masing, dan dilakukan serangkaian pemeriksaan karena ke-7 orang ini memiliki gejala fisik yang mengarah kepada influenza.
“Meskipun tidak ada satu pun yang influenza berat, influenzanya ringan-sedang saja. Jadi kalau panas juga enggak terlalu tinggi, pilek-pilek sedikit dan sebagainya,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kemudian dilakukan pemeriksaan dan 7 orang ini tidak masuk pada hari yang bersamaan, tidak masuk pada hari yang bersamaan, sehingga kemudian kita melakukan pemeriksaan pada 7 orang ini.
“Dari 7 orang ini kita dapatkan 2 orang confirm positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan kasus nomor 4. 2 orang positif, kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan nomor 4,” tambahnya.
Kondisi kasus nomor 3 dan nomor 4, berdasarkan laporan terakhir suhu badannya masih sekitar 37,6 satunya dan satunya sekitar 37,7 kurang lebih hampir sama. “Kemudian masih ada keluhan batuk, kemudian keluhan pilek tetapi tidak ada keluhan sesak nafas. Sehingga kita berharap kondisi ini segera bisa kita intervensi agar dalam waktu dekat bisa menjadi baik,” ujarnya. (wt)