banner 728x90

Toko Klontong di Surabaya Bakal Berbasis Digital

Toko Klontong di Surabaya Bakal Berbasis Digital

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan audiensi dengan Direktur Keuangan Bank Jawa Timur (Jatim) Ferdian Timur Satyagraha dan startup binaan milik Pemerintah Kota Surabaya. Pertemuan tersebut membahas kerja sama terkait pengembangan toko klontong terhadap  pelayanan berbasis digital dan Financial Technology (Fintech) kepada masyarakat, yakni e-delivery dan e-payment.

Risma menyampaikan, pengembangan toko klontong berbasis pelayanan digital ini sudah harus dilakukan. Mengingat toko klontong harus bisa bersaing seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Karena itu kemudian Risma mempertemukan pihak Bank Jatim dengan start up Koridor Co-working space yang akan merealisasikan konsep tersebut.

“Sebetulnya saya bisa saja menggandeng aplikasi atau bank lain. Tetapi  kenapa saya memilih Bank Jatim agar perputaran uang berputar di Surabaya atau Jawa Timur. Jika tidak begitu, maka sekian persen itu akan lari keluar,” kata Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (17/2/2020).

Ia menjelaskan, saat ini perputaran uang yang terjadi di toko klontong berjalan cukup pesat. Jenis usaha kebutuhan dasar semacam ini akan berjalan cepat. Terbukti, wali kota yang menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac ini bercerita pernah memberikan modal senilai Rp 10 juta dengan uang pribadinya di salah satu pengelola toko klontong di Surabaya.

“Alhasil setelah tiga bulan perputaran uang menjadi Rp 90 juta. Sekarang sudah jadi kayak mini market. Kalau ini berhasil maka akan melebihi apapun,” terangnya.

Meskipun berat, namun Risma optimis bahwa program ini akan menjadi sesuatu yang besar dikemudian hari. Terlebih, jika sudah sampai sentra PKL. Tanpa disadari Bank Jatim sudah punya e-market.