PADANG – Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono menilai keberadaan internet menjadi salah satu sarana berkembangnya radikalisme di Tanah Air karena bisa diakses siapa pun menggunakan telepon pintar.
Ia juga mengungkapkan dari 61 negara yang diteliti tingkat literasinya ternyata Indonesia berada di urutan ke-60.
“Kemudian mayoritas orang Indonesia membaca berita hanya dari headline atau judul saja kemudian langsung membagikan di media sosial,” katanya.
Oleh sebab itu perlu meningkatkan kemampuan literasi dan ini menjadi tantangan bersama semua pihak.
Pada sisi lain ia menilai semakin tinggi pemahaman seseorang terhadap radikalisme maka akan semakin tinggi keinginannya melakukan perubahan di negara dalam bentuk aksi kekerasan hingga terorisme.