SURABAYA – Menag Fachrul Razi Kamis (13/2/2020) petang berkunjung dan bersilaturahmi dengan pengurus Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Disambut Imam Besar Masjdi Al Akbar Prof.Dr. KH.Ridwan Nashir, Ketua BPP Masjid Al Akbar KH Achmad Sujak, Sekertaris BPP H.Helmi M Nur, Kepala Bidang Perawatan Masjid H. Kodri serta Kepala Bidang Tarbiyah H. Hasan Ubaidilah.
Dalam kunjungannya, Fachrul sempat meninjau bangunan masjid yang dilanjutkan dengan menanam pohon Tabebuya di taman Masjid Al Akbar Surabaya didampingi Imam Besar Ridwan Nashir. Pohon Tabebuya merupakan pohon yang sangat dekoratif saat berbunga dan disenangi kaum milenial Kota Surabaya.
Fachrul mengaku bahagia berkunjung ke masjid yang megah dan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur itu. Sedangkan terkait bantuan dana renovasi Masjid, ia menyatakan kepada pengurus untuk mengajukan kepada Kemenag secara formal agar ada dalil yang kuat dalam memberikan bantuan.
“Masjid selain tempat ibadah juga dijadikan tempat pendidikan dan objek wisata keagamaan dan itu memang sudah menjadi tren dunia” katanya.
Menurutnya, tren di dunia saat ini, mesjid tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan muslim melainkan juga bagi non muslim. Hal itu misalnya seperti masjid besar yang ada di Abu Dhabi. Pengelola mesjid di sana, lanjutnya, juga menyediakan pakaian khusus bagi wisatawan non muslim saat berkunjung.
“Kami senang sekali bisa hadir di sini dan memang banyak hal yang harus kita rawat bersama terhadap masjid Al Akbar Surabaya ini,” tandasnya.
Sementara Ahmad Sujak mendoakan agar kunjungan Menag berserta rombongan dapat membawa berkah bagi segenap pengurus dalam menjaga dan merawat masjid. “Kami ucapkan selamat datang, ahlan wahsalan. Mudah-mudahan ini bukan pertama dan terakhir bagi Bapak Menteri sehingga sering-sering mengunjungi masjid ini,” ujar Ahmad Sujak.
Ia menjelaskan, peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Akbar pada 1985 di atas lahan 11 hektare oleh Wakil Presiden Tri Sutrisno. Pada tahun 2000, masjid ini diresmikan oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid.
“Sejak tahun 2003 sudah ditetapkan sebagai masjid Nasional. Kehadiran Menag semoga menjadi berkah bagi kami dalam memelihara dan merawat mesjid yang sudah berumur 19 tahun ini,” ujarnya.
Ia menambahkan renovasi Masjid Al Akbar Surabaya membutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar. Dari total anggaran tersebut, sekitar Rp13 miliar dibantu oleh Gubenur Jawa Timur.
“Masjid ini bukan sekadar menjadi ikon bagi Arek Jawa Timur melainkan Indonesia sebab setiap hari selalu ada mobil pariwisata yang datang dengan membawa rombongan,” tuturnya.
Turut mendampingi Menag, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Ahmad Zayadi, Staf Khusus Menag Ubaidilah, dan Sesmen Khoirul Huda Basyir. (wt)