Oleh : Djoko Tetuko
Rabu, tanggal 15 Januari 2020, mendapat kesempatan mengunjungi Radio Republik Indonesia, bertemu teman lama sebagai Direktur Utama (Dirut) Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Muhammad Rohanudin menyatakan rasa bangga dapat membuat program National Integrated News Room, yang diresmikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate. 23 Desember 2019 lalu, atau sekitar 3 minggu lalu.
Rohan –biasa dipanggil—asli Madura dengan sentuhan di dunia radio sudah sejak mendapat kepercayaan Kepala RRI Stasiun Surabaya, menunjukkan satu tekad kiat memajukan RRI, dan menjawab tantangan (yang tidak mungkin) bahwa RRI bisa siaran berwarna akan diwujudkan. Dan, RRI dengan motto ’’Sekali di Udara Tetap di Udara’’, ternyata bukan hanya sekedar melakukan program lebih kretaif dengan berbagai model siaran maupun pertunjukkan. Tetapi sudah lebih dari itu, mengembangkan dunia komunikasi melalui radio dengan memanfaatkan basis digital.
Sebuah pemandangan sangat mengagumkan sebagai radio penyiaran publik pemerintah pusat, ketika news room di lantai 7 Gedung RRI di Jalan Medan Merdeka Barat, sudah modern dan berbasis digital modern, dengan menyiarkan bukan hanya suara, tetapi sudah dimodifikasi dengan suara dan gambar. Bahkan bangunan ruangan Pro 1 sampai Pro 3, dan ruang siaran suara dan gambar, menunjukkan bahwa RRI bukan hanya menjawab tantangan yang tidak mungkin,. Tetapi sudah jauh melangkah ke depan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis digital modern, mengikuti perkembangan dengan sentuhan program integritas penyebaran informasi secara nasional.
Di lantai 6, News Room RRI membuat sebuah lompatan sebagai lembaga penyiaran publik berbasis radio, sudah melakukan konvergensi dengan penguatan basis pemberitaan melalui online. RRI telah menunjuk 17 Perwakilan tersebar di beberapa provinsi, guna melakukan diskusi hasil liputan setiap hari pada pukul 07:00 dan 15;00, untuk menentukan berita terbaru, terbaik, juga terdepan guna memberikan layanan informasi dari seluruh penjuru negeri, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan berita melalui radio dan televisi program khusus, sekaligus kepastian informasi yang sehatm kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Fasilitas Pendukung
Perubahan kebijakan pemberitaan sekaligus menjawab tantangan kemajuan teknologi sekaligus menjawab tantangan ’’joke’’ bahwa RRI siaran berawarna, dengan mewujudkan siaran televisi dari program konvergensi di RRI secara nasional melalui news room, LPP RRI juga membangun beberapa fasilitas pendukung guna menyiarkan berita ke masyarakat luas. Salah satunya yakni perangkat artifisial intelijen.
Ruang perangkat Artifisial Intelijen, untuk menjamin secara digital RRI punya data yang setiap saat bisa dibuka oleh RRI. Guna mendapatkan data-data lama sebagai pendukung kekuatan berita. Selain itu, terus dikembangkan jurnalisme presisi. Hal itu bertujuan, agar angle berita penting yang terjadi di negeri ini akan diangkat dalam seharian penuh oleh RRI.
Menjawab tantangan ’’joke’’ dan mengikuti perkembangan zaman, RRI tidak hanya menyiarkan berita melalui radio, melainkan juga lewat konteks multi visual. Menurut Rohan, dalam hal itu, konteks televisi bukan berarti berbasis televisi dan meninggalkan radio. Tetapi melengkapi siaran radio dengan multi visul karena menjawab tantangan dan memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis digital,
RRI tidak hanya membangun ruangan-ruangan dengan fasilitas peralatan modern dan canggih, tetapi juga menstandarkan ruang rapat pemimpin redaksi beserta minimal seluruh pimpinan perwakilan di 17 tempat, secara kontinyu melakukan update berita, juga melakukan pemilihan berita terkini dan terbaik, dari waktu ke waktu, tidak beda dengan media online modern.
Bahkan tidak berlebihan menyebutkan bahwa RRI menjadi jaminan bagi negara dan bangsa, akan mendapat informasi yang sehat dan kuat, karena dilakukan melalui proses penyaringan sangat ketat untuk melahirkan karya jurnaistik yang standar dan bertanggung jawab melalui wartawan yang kompeten.
Ruang diskusi harian pemimpin redaksi bersama seluruh redaktur dan reporter pendukung melalui teleconferen dengan memanfaat teknologi digital, sebuah kemajuan lar biasa. Minimal RRI sebagai LPP milik pemerintah pusat, tidak kalah dengan radio pemerintah negara lain, sehingga bisa diandalkan sekaligus dipertaruhkan untuk menjaga pemberitaan yang positif dan terjaga kepada masyarakat luas, supaya semua program pemerintah dan aspirasi masyarakat dapat didiskusikan melakui siaran-siaran yang berkualitas.