banner 728x90

Mantul..! Di Sela Rakernas PDIP, Risma Pantau Pompa Air Surabaya 

Mantul..! Di Sela Rakernas PDIP, Risma Pantau Pompa Air Surabaya 
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, memang mantul (mantab betul). Betapa tidak, meski sedang berada di Jakarta mengikuti Rakernas PDIP, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini masih sempat-sempatnya memantau kondisi kota Surabaya melalui kamera CCTV yang terkoneksi dengan tablet komputer.

JAKARTA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, memang mantul (mantab betul). Betapa tidak, meski sedang berada di Jakarta mengikuti Rakernas PDIP, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini masih sempat-sempatnya memantau kondisi kota Surabaya melalui kamera CCTV yang terkoneksi dengan tablet kompter yang selalu ia bawa.

Saat ini, Risma sedang mengikuti Rakernas PDIP yang berlangsung Kompleks JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Di sela kegiatan itu, Risma menyempatkan diri melihat-lihat stan pameran rempah di lokasi Rakernas, dan mengunjungi tenda Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.

Di tenda ini, sambal menikmati makan siang, Risma lantas mengeluarkan tablet komputer dan menaruhnya di meja. Ia pun lantas membuka sebuah aplikasi dan login ke akunnya.

Aktivitas Risma ini ternyata mengundang perhatian sejumlah wartawan. “Mau ngecek kantor dan Surabaya dulu,” katanya, Sabtu (11/1/2020).

Kepada wartawan, Risma menjelaskan bahwa aplikasi yang dibukanya terhubung dengan puluhan ribu kamera CCTV yang tersebar di sejumlah titik wilayah di Surabaya. Termasuk semua ruangan perkantoran, balai-balai milik pemerintahan, hingga ruang kerja penjaga pintu air.

“Semua bisa dipantau dari sini. Yang kerja dan tidak bekerja bisa ketahuan,” imbuhnya.

Dia lalu mengecek langsung kondisi sejumlah fasilitas umum seperti pompa air, jalan-jalan di Surabaya, masjid, gereja, sekolah, dan sebagainya. “Ini mau lihat pompa air dulu,” ujarnya.

Menurutnya, sistem itu dibangun oleh aparat Pemkot Surabaya, bukan dibeli ke perusahaan teknologi dunia yang banyak menjajakan sistem sejenis.

“Lah itu mereka kan sudah sekolah tinggi-tinggi. Buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau tak bisa membangun seperti ini? Ya bisa,” kata Risma.

Canggihnya sistem itu bahkan memiliki teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan gestur. Sehingga pelaku pelanggaran hukum bisa langsung dikenal karena database kependudukan yang dikelola pihaknya bersifat aktual.

“Saya kan sering tugas lain ke luar daerah. Maka ini mempermudah saya mantau. Tetap bisa kerja walau dari jauh, ya seperti ini,” ujarnya.