“Saya ngerasa punya hutang apabila selesai nanti menjabat Wali Kota Surabaya, masih belum bisa menyelesaikan anak-anak ini. Makanya ketika Astra setuju menerima anak-anak ini, saya sangat bersyukur sekali,” imbuhnya.
Menurut Risma, pada tahap pertama kerja sama dengan Astra ini, Pemkot Surabaya akan mengirimkan 300 anak untuk magang di Astra. Mereka akan bekerja magang di kantor Astra selama tiga bulan. “Setelah tiga bulan, mereka akan mendapatkan sertifikat dari Astra dan bukan tidak mungkin apabila ada lowongan akan langsung direkrut oleh Astra,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Grup Astra Surabaya Faris Henky Irawan mengatakan, anak-anak ini akan magang di Astra dan akan mengikuti silabus yang sudah disiapkan. Proses magang di Astra memang hanya tiga bulan karena harapannya ada proses keberlangsungan. Artinya, setelah tiga bulan itu mereka bisa mendapatkan pengalaman kerja yang lebih baik.
“Kalau memang kami ada lowongan, maka akan kami rekrut juga. Tapi kalau tidak ada, mereka bisa bekerja di perusahaan lain yang memungkinkan. Harapan kami dengan modal sertifikat yang kami keluarkan nanti, mereka dapat menambah daya jualnya ketika bekerja nanti,” tegasnya.
Faris menjelaskan bahwa mereka akan magang di tujuh unit bisnis grup Astra, di antaranya unit property, otomotif, perbankan, IT, dan berbagai unit bisnis lainnya. Masing-masing perusahaan itu, sudah ada program pengembangannya.
“Nanti kita akan sesuaikan kebutuhan dengan keinginan mereka,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, program magang itu sebenarnya sudah lama dilakukan oleh Astra, tapi bekerjasama dengan pihak sekolah langsung dan anak-anaknya masih sekolah. Namun kali ini, program ini langsung bekerja sama dengan pemerintah daerahnya dan akan mendidik anak magang yang putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah setelah SMA atau SMK.
“Jadi, ini benar-benar baru pertama kerja sama langsung dengan pemerintah daerahnya,” ujarnya. (wt)