Cegah Genangan, Kalimas dan Sejumlah Saluran Dikeruk

Cegah Genangan, Kalimas dan Sejumlah Saluran Dikeruk
Pemerintah Kota Surabaya terus berusaha mengurangi genangan air di sejumlah titik. Salah satu cara dengan melakukan pengerukan sungai-sungai atau pun saluran air yang sedimentasinya tinggi.

“Permintaan kerja bhakti dari masyarakat banyak sekali. Biasanya, kita bantu pengangkutan, kalau untuk tempat yang sulit, seperti di bawah jalan dan gorong-gorong, satgas yang masuk,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk pengerukan di saluran besar yang bukan kewenangan pemerintah kota, seperti Kalimas, kemudian saluran perbatasan di Kali Lamong, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait, yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Bengawan Solo maupun Jasa Tirta.

“Yang penting kepentingan warga kota terakomodir, tidak terjadi genangan di wilayah kota. Itu yang paling penting,” jelas Alumnus Teknik Pengairan Universitas Brawijaya ini.

Syamsul mengakui, bahwa daerah yang ditangani BBWS maupun Jasa Tirta sangat luas se-Jawa Timur. Untuk itu, Pemkot Surabaya mengambil inisiatif melakukan pengerukan sendiri, dengan meminta ijin terlebih dahulu pada instansi terkait, seperti di kali perbatasan.

“Ada empat titik yang kita keruk, mulai Surabaya Carnival, MERR, sekitar Gunung Anyar serta Kutisari, Rungkut. Upaya itu untuk mengendalikan genangan yang ada di sekitar Menanggal. Dari Menanggal, mengarah saluran air  A Yani, kemudian saluran perbatasan menuju laut,” paparnya.

Untuk kegiatan pengerukan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan memiliki satgas Pematusan sebanyak 1.400 orang, alat berat Eskavator 80 unit. Kemudian, kendaraan pengangkut, Dump truck sebanyak 87 unit serta berbagai peralatan lainnya.

Sementara tanah hasil pengerukan itu dimanfaatkan untuk membangun taman-taman, termasuk tamanb bermain dan lapangan futsal. (wt)