Menurutnya, ziarah wali ini merupakan potensi wisata religi yang jika di kemas bisa menjadi kunjungan wisata baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami ingin membangun hubungan yang lebih dekat. Tidak sekadar ekonomi perdagangan saja, melainkan kerjasama di sektor pariwisata, budaya dan sosial. Kami ingin membangun komunikasi lebih dekat dengan Azerbaijan, sekaligus menawarkan proyek strategis nasional yang telah diputuskan pada Perpres 80 Tahun 2019,” paparnya.
Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev mengatakan, kedatangannya menemui ibu Gubernur Jatim untuk menjajaki peluang kerjasama yang produktif dan berkelanjutan.
“Kami sangat senang bertemu dengan Gubernur Khofifah. Bahkan, sejak 10 tahun terakhir kami banyak mengetahui tentang kiprah ibu Khofifah terutama kegiatan maupun aktifitas sosialnya,” terangnya.
Dirinya mengatakan, bahwa saat ini Azerbaijan sangat berharap para muslim di Jatim setelah umroh bisa melanjutkan wisata religi ke Azerbaijan.
Bahkan, dirinya menyambut baik tawaran Gubernur Khofifah yang mempertemukan antara Pemerintah Azerbaijan dengan pelaku travel Umroh yang menggabungkan paket umrohnya agar ditambahkan dengan wisata religi di Azerbaijan. (min)