BANYUWANGI – Jelang momentun Hari AIDS sedunia, 1 Desember 2019, elemen masyarakat yang tergabung dalam forum komunikasi organisasi masyarakat sipil untuk HIV/AIDS Kabupaten Banyuwangi, sampaikan pernyataan sikap ke DPRD Banyuwangi.
Puluhan anggota forum masyarakat peduli HIV/AIDS diantaranya yang berasal dari LSM Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS), Yayasan Phusaka, Banyuwangi Community Support, Pelangi Laros, raung Community dan kelompok Mahasiswapeduli AIDS, diterima Komisi I dalam pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing, Kamis (28/11/2019) lalu.
Ketua LSM.KKBS, Moch, Hoiron,SH mengatakan, hearing forum masyarakat peduli HIV/AIDS bersama Komisi I DPRD ini dalam rangka membangun sinergitas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi.
“ Hearing bersama Komisi I DPRD Banyuwangi ini, kita lebih mengutamakan adanya bentuk sinergitas dalam hal pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, “ ucap M.Hoiron.
Menurutnya, dalam strategi nasional, ditegaskan penanggulan HIV dan AIDS diselenggarakan oleh masyarakat sipil dan pemerintah berdasarkan prinsip kemitraan. Masyarakat sipil yang didalamnya ada unsur LSM, KDS, ODHAdan OHIDHA menjadi pelaku utama, sedangkan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang mendukung terselenggaranya upaya penanggulangan HIV dan AIDS.
“ Kita membutuhkan bentuk nyata dari peran pemerintah dan masyarakat sebagai penyelenggara upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, “jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, dihadapan anggota Komisi I , forum komunikasi organisasi masyarakat sipil peduli HIV/AIDS dalam pernyataan sikapnya, mohon kepada Pemerintah adanya kebersamaan membangun sinergitas multi pihak untuk menyelamatkan generasi muda Banyuwangi dari ancaman Narkoba dan HIV/AIDS.