MAGETAN – Munculnya berita terkait dugaan penyimpangan bantuan dana hibah sapi di desa Nguntoronadi Kecamatan Nguntoronadi membuat resah warga.
Berita yang beredar dianggap tidak sesuai fakta dan cenderung menyudutkan salah satu pihak.
Menyikapi hal ini Kepala Desa Nguntoronadi Basuki Rahmad,SE dengan tegas membantah berita yang beredar tersebut. Bantuan diterima dan disalurkan sesuai prosedur yang berlaku kepada kelompok peternak.
Lebih lanjut Basuki Rahmad menyayangkan adanya rumor dan berita yang di tulis di media jika dirinya memberi sejumlah uang ke salah satu anggota kelompok petermak.
Dirinya juga mengaku tidak pernah didatangi dan dikonfirmasi oleh wartawan media mana pun. “Tidak ada media yang konfirmasi ke saya terkait bantuan sapi,” tegas kades yang sudah menjabat 3 periode ini.Sepertinya ada upaya untuk menjatuhkan dan mencemarkan nama baik saya.
Beredar rumor jika salah seorang kelompok tani di desa nguntoronadi diberi uang oleh kepala Desa sebesar 2 juta.
Menyikapi hal itu Panijo salah satu anggota kelompok peternak sapi juga membantah jika kepala desa Nguntoronadi memberikan uang tersebut. “Tidak benar dan saya tidak pernah menerima uang dari kepala desa ato pihak manapun,”ujar Panijo.
Dirinya mengakui jika bantuan sapi memang berada di rumahnya.Jumlah sapi yang ada di kandangnya 3 ekor sejak tahun 2016 lalu. “Saya yang merawat sapi bantuan itu sejumlah 3 ekor,”ujar Panijo.
Supriyadi bendahara kelompok mengatakan jika pada tahun 2016 mendapatkan bantuan dana hibah untuk pembelian sapi sejumlah 50 juta dengan pencairan 2 termin.
Dari uang tersebut Supriyadi mengatakan telah dibelikan 3 ekor sapi senilai 15 jutaan dan 5 juta untuk persiapan kandang dan pakan.”uang sudah direalisasikan semua dan Laporan pertanggungjawaban sudah diserahkan ke Dinas Peternakan,”ujar Supriyadi.