Cara Unik Risma Rayakan Ultah, Keliling Kota Menikmati Tabebuya

Cara Unik Risma Rayakan Ultah, Keliling Kota Menikmati Tabebuya
Wali Kota Risma juga mengajak Kepala OPD, Kepala Bagian dan para camat yang hadir di kediaman itu untuk berkeliling Kota Surabaya melihat indah dan cantiknya Bunga Tabebuya, dan mengajak mereka untuk foto bersama. Momen ini tidak pernah dilakukan Risma.

Kemeriahan ulang tahun Wali Kota Risma ini tidak selesai sampai di situ. Setelah menerima hibah CSR dari Bank Jatim dan BNI, Risma juga mendapatkan surprise berupa prank dari para wartawan yang ngepos di Pemkot Surabaya.

Prank kesurupan yang diperankan oleh seorang wartawan bernama S. Wanto cukup mengejutkan Risma. Sebab, kejadiannya di saat Risma tengah memberikan keterangan Pers seputar aktifitasnya di Afrika Selatan, selaku Presiden UCLG di ruang kerjanya. Termasuk menjelaskan soal kunjungannya ke Makam Syech Yusuf di Afrika Selatan itu.

“Syech Yusuf itu terkenal. Dulu dari Makassar. Dia Tokoh agama yang menyebarkan agama Islam di situ,” terangnya.

Belum selesai bercerita, tiba-tiba S. Wanto kesurupan. Risma dan sejumlah wartawan terlihat panik. Karena tidak semua mengetahui prank itu akan dilakukan.

“Bacakan Al Fatehah, teman-teman. Dibisiki,” serunya kepada para wartawan.

Di tengah kepanikan itu, wartawan lainnya akhirnya kompak menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Mendengar itu, raut wajah Risma yang tadinya tegang berubah sumringah. “Ya Allah arek-arek itu. Gak jelas arek-arek itu,” ujarnya sembari tertawa lalu dilanjutkan meniup lilin kue ulang tahun yang diberikan para wartawan.

“Tak pikir gendeng, gak dibacakan doa. (Pelaku kesurupan) malah ditanya, kamu siapa ?,” sambungnya.

Setelah bercengkerama, saat ditanya harapan dengan bertambahnya usia, Risma menyampaikan mohon didoakan supaya sehat dan bisa bekerja seperti tahun-tahun sebelumnya yang kerap blusukan kemana-mana. Namun, semenjak kedua kakinya menderita sakit, akhirnya ada keterbatasan baginya dalam melakukan aktivitas. “Inginnya aku kan lihat sendiri. Dulu kan aku tiba-tiba nyelonong kemana-mana. Sekarang tak berani, karena kalau naik harus dibantu, ke tempat-tempat yang sempit masih belum berani,” paparnya.

Saat menyampaikan, harapannya yang kedua, dengan nada terbata-bata bercampur rasa haru, ia menyebut, keinginannya para wartawan hidupnya sejahtera. Ia menyatakan, sudah lama memikirkan nasib para jurnalis. “Gimana caranya ya, supaya teman-teman (wartawan) sejahtera,” katannya. (wt)