SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan semua orang bisa menjadi pahlawan di era kekinian dengan syarat memiliki semangat luar biasa dan mengabdikan ditingkat internasional untuk kebaikan bangsa dan negara.
Pahlawan di zaman dulu dan sekarang tentu berbeda. Dulu harus angkat senjata. Saat ini siapa saja bisa jadi pahlawan dengan catatan nilai-nilai kepahlawanan tersebut terimplementasi secara nyata dan terwujud dalam tindakan sehari-hari,” ungkap Khofifah di Hari Pahlawan di lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (10/11).
Era kini, lanjut Khofifah, tantangan yang dihadapi bukan lagi penjajahan secara fisik, tetapi bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan besar dan kompleks yang dapat merongrong bangsa ini.
Menurutnya, selama bisa memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa, maka orang tersebut layak disebut sebagai pahlawan masa kini.
“Musuh kita saat ini adalah kemiskinan, kesenjangan sosial, kebodohan, kerusakan lingkungan, dan pengangguran. Belum lagi ditambah narkoba, trafficking, radikalisme, terorisme, KKN dan lain sebagainya. Inilah medan juang kekinian dan kita harus bersama-sama memeranginya,” ujarnya.
“Hari ini di bangsa Indonesia dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri melaksanakan upacara bendera dan Mengheningkan Cipta secara serentak selama 60 detik untuk memperingati hari Pahlawan 10 November 2019.
Setiap peringatan Hari Pahlawan, Kita selalu diingatkan akan peristiwa pertempuran 10 november 1945 di Surabaya, sebagai salah satu momen paling bersejarah dalam merebut kemerdekaan Indonesia. ungkap Gubernur Khofifah.
Hari itu rakyat bersatu padu berjuang pantang menyerah melawan penjajah yang ingin menancapkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Peristiwa Perang mengingatkan kita bahwa pada Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa.
Semangat yang ditunjukkan para pahlawan dan pejuang tersebut hendaknya perlu terus ditumbuhkembangkan di dalam hati Sanubari segenap Insan warga negara Indonesia.
Melalui peringatan Hari Pahlawan diharapkan kita akan lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan sebagaimana ungkapan salah seorang the founding father kita Bung Karno yang menyatakan bahwa “hanya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya,” tandasnya.
Peringatan Hari Pahlawan hendaknya dapat meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat dan menjaga NKRI sampa akhir zaman.
Jangan sampai tetesan darah dan air mata para pejuang menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggung jawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak tercerai-berai terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain.
Hari Pahlawan haus kita maknai dengan wujud karya nyata, bekerja dan bekerja membangun Negeri menuju Indonesia maju.
Ditengah terik matahari itu, hadir Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak,SH. Wagub Emil Elesianto Dardak, Forkompimda yakni Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Kapolda Jatim Irjen Pol Lucky Hermawan, Kejaksaan Tinggi Jatim, Kalanti, para Pangkotama, dan perwakilan negara negara sahabat. (min)