“Alhamdulillah Allah memudahkan kita makan makanan halal sarapan pagi,” kata Riyadh.
Yopie semangat menggoreng telor ceplok mata sapi dan orak arik, Ying membuat nasi goreng campur abon ayam, alhamdulillah mendapat kemudahan dan semua rencana berjalan lancar.
Sampai akhirnya mengunjungi tidak kurang 6 lokasi wisata andalan Praha ( nanti dibuatkan laporan sendiri ), dan makan siang tidak jauh dari seberang jembatan bersejarah tempat lokasi wisata yang diiringi beberapa musik pengamen seperti di taman Bungkul Surabaya atau di nasi goreng Kebon Siri Jakarta.
Memasuki waktu dlohor Praha Cezka, pukul 12:56 (17:56 WIB), seperti ramalan semula tidak terdengar suara adzan atau tempat sholat Jum’at.
Ada bangunan dengan menara seperti masjid, di pinggir sungai Praha, ternyata sebuah restaurant.
Sebagai musafir dengan niat sudah mengqosor (menggabungkan sholat dengan diskon 50 persen), maka kami melakukan sholat dluhur ashar di dekat parkir mobil, alhamdulillah dalam keterbatasan masih diberi kesempatan dan kenikmatan sholat wajib.
Makan siang pizza Turki dan salad khas Turki, kemudian jalan jalan lagi melihat gedung opera yang malamnya salah satu di antara yang menghiasi Praha di malam hari bak Kerajaan Berbintang, juga taman tengah kota dengan aneka warna warni pedagang di antara toko, cafe, dan tempat pameran, melanjutkan jalan, kemudian minum kopi dan teh di KFC Praha, mengakhiri keliling kota Praha yang diam saja, ketika kami sengaja mencoba menghilang dari keramaian menuju negara tetangga lainnya. (jt)