Masihkah Timnas Loyo saat Lawan Thailand

Tendangan Bebas Joko Tetuko

Masihkah Timnas Loyo  saat Lawan Thailand
Djoko Tetuko

Kesedihan di kampung, pasar, pos kampling, warung kopi, tempat-tempat mangkal ojek masih terasa sejak kekalahan pahit 2-3 dari Malaysia di stadion kebanggaan Gelora Bung Karno, Kamis lalu.

Memotret wajah duka dan diskusi pemerhati sepakbola kelas bawah, ada satu kesan bahwa permainan timnas dengan memadukan pemain lokal dengan naturalisasi belum menunjukkan tim hebat.

Bahkan terkesan seperti “bermain dalam penjara”, merasakan sedih dan dukanya tokoh-tokoh sepakbola dalam berbagai kasus di tahanan, yang jadi korban hanya sekedar mengumbar sesumbar.
Kalimat sangat menyayat dari para pendukung timnas di kampung-kampung, “mengapa pemain nasional loyo”.

Menurut kacamata awam bahwa bermain di kandang sendiri, didukung puluhan ribu pasang mata dengan semangat baja, juga pantang menyerah, terus bersuara membahana, kenapa timnas bermain seperti dalam tekanan. Tidak punya nyali, tidak ada keberanian, bahkan terkesan tidak mampu apa-apa. Tidak punya semangat membara.

Sekedar “tendangan bebas” dari pengamat awam, kalau timnas bermain seperti ayam kehilangan induk, bermain dengan setengah hati, bermain hanya untuk memenuhi jadwal pertandingan, maka berapa pun jumlah penonton di stadion tidak akan ada gunanya.