Pihak Papua sendiri, seperti disampaikan Plt Kadispora Papua Alex Y Kapisa, PON adalah harga diri bagi Papua. Alasannya, karena tidak akan terulang 10-20 tahun ke depan. Itulah kenapa Papua ingin PON berjalan sesuai jadwal. “Saat ini kesiapan sarana prasarana masih jauh, negara harus hadir untuk persatuan bangsa bangsa Indonesia,” begitu Alex.
Apalag sejak 2015-2019, Papua melalui APBDnya telah mengeluarkan anggara sebesar Rp3,5 triliun untuk persiapan PON. Anggaran tersebut untuk pembangunan venue. Jumlahnya 56 venue. Itu disiapkan di luar Inpres No. 10 tahun 2017. Bahkan, Pemprov Papua juga merencanakan akan menganggarkan untuk peralatan pertandingan PON pada pembahasan APBD-Perubahan 2020. Namun, dengan adanya kesiapan Kemenpora membantu angaran peralatan PON, Papua sangat merasa terbantu. Karena, di waktu bersamaan, Papua juga tengah menyiapkan pembiayaan untuk opening dan closing ceremony yang rencananya dilaksanakan di Stadion Papua Bangkit Jayapura
Sukses tidaknya PON XX Papua, tentu tak melulu dilihat dari sisi anggaran. Apalagi adanya keistimewaan tersebut. Lebih dari itu, bagaimana sinergitas bisa tejalin dengan baik antar stakeholders terkait. Mulai dari Kemenpora, KONI/KOI, para petinggi cabang olahraga, hingga Papua sendiri sebagai tuan rumah.
Dan, sukses Papua bukan semata kesuksesan masyarakat bumi Cendrawasih, tetapi sukses bersama. Seluruh bangsa Indonesia. Karena PON juga sebagai momentum pembangunan dan kesejahteraan orang Papua. Hadir dengan segala kelebihan dan kekurangannya untuk bersama bergandengan tangan membangun Papua.
Pemerintah sudah memberikan keistimewaan dalam bentuk perhatian, anggaran penyelenggaraan, dan anggaran peralatan.
Namun, apakah masalahnya sudah beres? Mengingat kondisi di bumi Cendrawasih itu sempat ‘mencekam’. Untuk masalah ini, tentu butuh perhatian yang lebih serius. Perhatian terhadap para peserta PON yang berdatangan dari provinsi di luar Papua. Perhatian atas keamanan mereka dalam berolaharaga untuk menciptakan dan memberikan prestasi.
Memang, Gubernur Papua, Lukas Enembe sempat memberikan jaminan keamanan selama pelaksanaan PON. Jaminan itu karena lokasi pelaksanaan PON berada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika, yang disebut masih kondusif. Namun, itu belumlah cukup. Harus ada jaminan keamanan secara resmi dari pemerintah, pun masyarakat dan aparat keamanan bagi setiap kontingen yang akan berlaga di PON Papua pada 20 Oktober 2019 mendatang. (wetly)