Gus Hans berkisah, dalam sebuah kesempatan dirinya makan bareng dengan Mbah Maimun di kediaman Aksa Mahmud. Di sela itu, putra KH Asad Umar ini memberanikan diri bertanya seputar ‘konstestasi’ Tanfid dan Rois Am yang meneras dalam forum tersebut.
“Kyai nopo jenengan berkenanuntuk maju menjadi Rois Am jika dkehendaki oleh muktamirin sebagai jalan keluar dari kebuntuan?” kata Gus Hans saat itu.
“Beliau menjawab, Saya ini siap menjadi kran yang diperlukan untuk membuka aliran air mampet yang akan berpotensi mengakibatkan pecahnya pipa karena tekanan air yang kuat,” ujar Gus Hans menirukan jawaban Kiai Maimun.
“Saya sama sekali tidak melihat raut-raut ambisi dan menginginkan jabatan itu dari wajah sejuk beliau. Yang beliau pikirkan adalah keutuhan NU (Nahdlatul Ulama),” kata Gus Hans mengenang. (bj/min)