JOMBANG – Meninggalnya Ulama kharismatik yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair di sela menunaikan ibadah haji di Makkah, Selasa (6/8/2019) menyisakan duka bagi semua pihak, utamanya kalangan pesantren.
“Kami berbelasungkawa atas wafatnya Mbah Maimun Zubair,” ujar salah satu pengasuh PPDU (Pondok Pesantren Darul Ulum) Jombang Zahrul Azhar As’ad atau Gus Hans, usai mendengar kabar duka tersebut, Selasa (6/8/2019).
Gus Hans menjelaskan, KH Maimun Zubair adalah ulama kharismatik yang tepat dijadikan panutan umat. Gus Hans masih ingat bertemu dengan Mbah Maimun beberapa bulan lalu saat acara haul KH As’ad Umar di PPDU. Dalam acara haul ayahanda Gus Hans itu, Mbah Maimun memberikanmauidoh hasanah.
“Beliau usianya sudah uzur, tapi daya ingatnya liar biasa. Dalam manyampaikan ceramah atau mauidoh, selalu runtut dan sistematis,” ujar Gus Hans sembari mengatakan bahwa KH Maimun Zubair merupakan sosok yang konsisten dengan pilihan politiknya.
Kenangan lain yang masih melekat pada diri Gus Hans terkait Mbah Maimun adalah saat pelaksanaan Muktamar ke-32 di Makassar. Saat itu Gus Hans datang ke lokasi acara, begitu juga Mbah Mun yang merupakan pengasuh pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu.