Dimana salah satu upaya pengurangan kemiskinan adalah dengan memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Sampai jam 1 dinihari tadi (14 Juni-red) terkonfirmasi kira-kira 70% dari kuota untuk keluarga kurang mampu ini sudah terisi,” terangnya.
Ditambahkannya, bila ada pihak-pihak yang kurang berkenan anaknya bersekolah bersama dengan anak-anak kurang mampu ini, ia memastikan hal ini tidak akan mempengaruhi prestasi anak-anak. Apalagi dengan adanya Sistem Kredit Semester (SKS) memungkinkan anak mereka untuk tetap berpacu dengan prestasi.
Anak-anak pun masih bisa mencari tambahan pendidikan misalnya melalui les musik atau bimbingan belajar.
Artinya bagi keluarga mampu mereka tetap bisa menambahkan apa yang diinginkan oleh keluarga dan terutama anak-anak mereka.
“Jadi saya mohon ini adalah starting point kita untuk memberikan peluang bagi anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan gratis dan berkualitas. Kita saling mengawal dan mengontrol. Insya Allah tidak akan ada penurunan kualitas di lembaga pendidikan, yang ada sebaliknya kita justru ingin mendirikan di semua zona itu ada sekolah-sekolah yang bisa memberikan persepsi publik bawah ini memang sekolah unggulan,” terangnya.
Sementara itu, saat acara halal bihalal, Khofifah meminta para guru menyeimbangkan pengajaran yang tidak hanya mengedepankan intelektualitas, tapi juga nilai spiritual dan sosial.
Hal ini dilakukan guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkualitas sebagai bagian dari Program Nawa Bhati Satya yakni Jatim Cerdas.
“Guru mapel apapun tolong hal ini diajarkan kepada siswa. Bila hanya terpaku dengan mapel yang kita ajarkan maka tidak ada penyentuhan yang membangun jiwa. Kebanyakan hanya membangun intelektualitas tapi karakter tidak,” pungkasnya. (min)