Menurut dia, PT BAT merupakan anak perusahaan Lion Air Group yang bergerak di bidang Maintenance, Repairing, and Overhole Pesawat dengan fasilitas di Batam yang mampu menampung 48 pesawat. BAT yang kini sudah berkapasitas hampir sama dengan GMF, membutuhkan tenaga dengan skill tinggi berskala internasional di bidang teknisi pesawat untuk memperkuat fasilitas yang terus dikembangkan oleh BAT. “Kami juga sedang menyiapkan banggar di Juanda dan kami butuh SDM, semoga generasi muda ini nanti yang bisa mengisinya,” imbuhnya.
Dijelaskan, program kerja sama ini sudah yang kedua kalinya dengan Pemkot Surabaya. Pertama, sebanyak 48 orang sudah menempuh pendidikan di Politeknik Penerbangan Surabaya dan sudah semester 2. Sedangkan yang kedua ini, baru selesai seleksi dan jumlahnya juga sebanyak 48 orang. “Nah, yang kedua ini akan khusus untuk repair. Biasanya, mereka adalah orang-orang skill karena untuk melakukan repair struktur,” tegasnya.
Nyoman Rai memastikan, kerja sama semacam ini akan terus dilanjutkan dengan Pemkot Surabaya karena dirgantara akan terus berkembang. Apalagi, berbagai fasilitas yang disedikan juga akan terus dikembangkan.
Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Politeknik Penerbangan Surabaya Moch Rifai mengatakan beasiswa tahap kedua ini berbeda dengan tahap pertama sebelumnya, karena yang kedua ini lebih cepat proses pendidikannya karena sifatnya hanya short course. Sedangkan beasiswa tahap pertama, pendidikannya sederajat dengan D3. “Walaupun di short course, tapi dia spesialis (repair) nantinya. 48 anak yang tahap kedua ini akan mulai masuk pada Bulan Juni mendatang,” katanya. (wt)