Merajut Asa Sesama Anak Bangsa Korban Gempa Lombok

Merajut Asa Sesama Anak Bangsa Korban Gempa Lombok

Surabaya – Senyum bahagia nampak di wajah anak-anak siswa SDN 1 Obel-obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Sesekali mereka terlihat mengintip dan mencoba memasuki ruang kelas sekolah mereka yang barudl dan tahan gempa.

Memang, bencana gempa bertubi-tubi di Lombok Timur sempat mengubur harapan mereka. Sekolahan mereka luluh lantak dan rusak parah. Belum lagi, lokasinya jauh dari perkotaan. Dari Bandara Internasional Lombok, jarak tempuh ke sekolah ini memakan waktu sekitar 3 jam lebih. Perjalanannya pun harus melewati tanjakan dan turunan yang berbelok-belok, karena lokasinya berada di kaki Gunung Rinjani. Lokasinya pun seakan dihimpit oleh Gunung Rinjani dan laut lepas. Tak heran jika jarang ada instansi yang bantuanya sampai menyentuh daerah Obel-obel ini.

Namun, itulah yang dilakukan oleh pelajar Surabaya, warga dan Pemkot Surabaya. Atas perintah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, donasi untuk korban Lombok dibangunkan sekolah tahan gempa di pelosok Lombok Timur. Setelah dibangun sekitar 6 bulan lalu, akhirnya sekolah yang dibuat dari hasil donasi warga Surabaya, selesai sesuai harapan. Sekolah itu pun diserahterimakan oleh Wali Kota Risma kepada Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi, Selasa (29/5/2019) kemarin. Nah, dari serahterima itulah, cerita penuh cinta sebagai sesama anak bangsa pun dimulai. Karena pada saat itu, 10 pelajar Surabaya ikut hadir menyaksi serahterimanya.

Sebelum Wali Kota Risma sambutan, ia memperkenankan kepada 10 pelajar Surabaya itu untuk maju dan menyerahkan sejumlah perangkat pembelajaran dan perangkat olahraga seperti bola dan raket. Saat itu, pelajar Surabaya memberikannya langsung kepada siswa-siswi SDN 1 Obel-obel, mereka pun bersalaman dan para siswi pun berpelukan. “Ayo diserahkan sendiri bola-bolanya dan raketnya, ini sayang diserahkan kepada temannya di sini,” kata Wali Kota Risma sambil menyerahkan bola kepada pelajar Surabaya untuk diserahkan kepada siswa-siswi SDN 1 Obel-obel.

Karena saat itu bolanya ada yang masih kempes dan belum diisi angin, mereka pun mengisinya bersama-sama. Kemudian, mereka bermain bersama dan tidak ada batas pemisah diantara mereka. Sangat terasa keakraban antara pelajar Surabaya dan siswa-siswi SDN 1 Obel-obel ini. Mereka pun semakin senang ketika Wali Kota Risma juga ikut bermain di tengah lingkaran mereka. Ya, dari situlah dan waktu itulah, secercah harapan baru dimulai.