Seperti diketahui, hasil evaluasi penilaian mandiri sampai dengan tanggal 5 April 2019, Kabupaten Pasuruan mendapat skor 886,03. Artinya terbagi dalam 1 kelembagaan, 5 kluster dan klaster kecamatan, desa/kelurahan layak anak.
Kata Irsyad, tahun 2018 lalu Kabupaten Pasuruan telah mengikuti evaluasi KLA dan mendapatkan apresiasi tahap prata. Sehingga dirinya berharap ada peningkatan kelas kategori pada tahun 2019, yakni dari Pratama menjadi Nindya.
“Tentu sebuah hal yang wajar kalau kita ingin naik kelas. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, meskipun kita optimis. Tapi kita juga menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Penilai apakah kita sudah layak atau masih belum,” tegasnya diikuti tepukan tangan para undangan.
Sementara itu, dari hasil evaluasi Tim Verifikasi Lapangan KLA, untuk Kabupaten Pasuruan sudah bagus. Meskipun ada beberapa hal yang harus diperbaiki, mulai dari isi Perda hingga efektifitas sarana dan prasarana penunjang Kabupaten Layak Anak.
“Sebenarnya sudah bagus. Hanya beberapa hal yang harus dibenahi. Nanti hasilnya kita serahkan kepada Pemkab Pasuruan sebagai bahan evaluasi ke depannya. Semoga bisa menyusul Solo dan Surabaya yang sudah meraih Kategori Utama se-Indonesia,” ucap Taufieq dalam paparannya. (hen)
