Anak Didik Prabowo Ini Lolos DPRD Sulteng

* Abdul Karim Aljufri

Anak Didik Prabowo Ini Lolos DPRD Sulteng

Langkah awal setelah pelantikan adalah, mengunjungi para pemilih. Karena selama ini saya memang tidak punya banyak waktu untuk bertemu masyarakat, karena kesibukan sebagai tim kampanye nasional. Jadi, ini semacam kunjungan terima kasih sekaligus penyerapan aspirasi dari masyarakat. Karena kami ingin agar apa yang kami programkan nanti, betul-betul berasal dari masyarakat, sehingga tepat sasaran.

Bagaimana program khusus titipan partai ?

Secara khusus semua kader partai Gerindra, harus mengamalkan apa yang menjadi sumpah kader dan memperjuangkan program aksi partai. Jadi buat kami, tidak ada yang namanya program titipan atau program khusus. Semuanya khusus dan diperuntukkan bagi masyarakat sesuai kebutuhan mereka.

Amanah itu berat, bagaimana menyikapinya ?

Kalau mau dipikir, semua yang kita jalani ini memang berat. Dan saya selalu menganggap bahwa semuanya memang berat. Sehingga saya harus berupaya maksimal agar mampu melaksanakan apa-apa yang menjadi tugas dan kewajiban saya. Kalau saya menganggap ini ringan, maka saya akan terlena dan lalai.

Pengalaman pertama dan langsung berhasil. Kesan Anda ?

Banyak hal yang berkesan dalam perjalanan kampanye ini. Banyak hal yang sebenarnya diluar jadwal. Tadinya kami menjadwalkan untuk aktif kampanye setelah tahun baru 2019. Tapi, karena bencana dahsyat di bulan September 2018, akhirnya kami harus turun lebih awal, meskipun jubahnya adalah ‘kemanusiaan’. Meskipun juga, selama aksi kemanusiaan, saya melarang semua tim untuk memakai atribut apapun selain atribut kemanusiaan tadi. Banyak yang tidak tahu bahwa saya adalah caleg. Bahkan di internal partai, mereka hanya tahu kalau saya adalah pengurus DPP Partai Gerindra, yang sedang membantu korban bencana.

Bagiamana suka dukanya?

Banyak suka duka bersama tim. Bagaimana tim kami tetap bertahan, bahkan saat tidak ada uang sama sekali. Saya ingat, dua bulan terakhir, saldo rekening saya hanya enam digit. Praktis tim ini dihidupi oleh uang hasil jaga parkir. Iya, salah satu kakak saya memang profesinya sebagai tukang parkir dan kami tidak malu untuk mengakui itu, bahkan dia pun sadar, bahwa, kalaupun saya terpilih, dia masih akan tetap menjadi tukang parkir. Segala kebutuhan kami, mulai dari kertas sampai rokok pun ditanggung atau diperoleh dari parkiran. Tinta untuk printer pun berasal dari dia.

Tapi, disaat yang paling susah itu pula, banyak orang yang tiba-tiba datang membantu. Banyak kawan-kawan lama yang tiba-tiba datang ke rumah dan menawarkan bantuan tanpa memikirkan uang jalan atau bensin. Adek-adek pesilat juga datang tanpa diminta. Jadi ya, disaat yang tersulit pun, kami tetap kebanjiran bantuan. Alhamdulillah, Allah telah mengatur semunya.

Karena itu, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim pemenangan saya, yang harus bekerja ekstra keras, karena saya keukeuh untuk menolak bantuan dari orang-orang yang tidak mau memilih Pak Prabowo sebagai Presidennya.

Kepada pimpinan-pimpinan di Jakarta yang sudah mempercayakan tugas ini kepada saya. Pada pak Prabowo tentu saja. Pak Sekjen, pak Longki Djanggola selaku ketua DPD Gerindra Sulteng, Ibu Paulina selaku ketua DPC Kab Sigi, sahabat saya Moh. Yasin, Wakil Bupati Donggala, kakak saya Habib Ali Bin Muhammad.

Secara khusus saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bang Edhy Prabowo, mentor, abang dan pimpinan yang memberikan begitu banyak kesempatan berkarya kepada anak kampung seperti saya ini, di pentas dunia.

Kepada rekan-rekan Sentra Strategis Indonesia (SSI), yang sudah mendukung saya dengan total. Memberikan waktu sebanyak-banyaknya buat saya berkarya di luar urusan kerjaan di kantor hehehe…. Bang Sugiono selaku Direktur Exekutif SSI. Bang Prasetyo Hadi, yang sudah sangat sabar meladeni setiap proposal silat saya.

Terima kasih juga untuk 95% pemilih saya, yang saya yakini hanya melihat saya lewat kartu nama yang ada di tangan kalian, karena alat peraga kampanye seperti baliho dan spanduk yang sangat terbatas.

Yang terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya, istri dan anak-anak saya yang selalu mendoakan. Kepada keluarga besar Aljufri dan Haji Ali. Buat Aba saya dan juga paman saya. Tante-tante saya sekalian. Yang dengan budi baik kalian lah, saya bisa dikenal banyak orang. Karena apa yang kalian tanamkan selama hidup kalian, dibalaskan kepada kami, anak-anak kalian. (wetly aljufri)