Terdapat hal yang sifatnya strategis untuk jangka panjang dan jangka pendek. Salah satu prioritasnya yakni kerjasama pendidikan vokasional, terang Aries sembari menambahkan bahwa pembicaraan terkait investasi sebesar Rp. 500 miliar belum pernah dilakukan selama ini oleh Dubes Inggris Moazzam Malik kepada Gubernur Khofifah termasuk dengan Gubernur sebelumnya.
Selain kerjasama pendidikan vokasional, pada waktu itu Gubernur Khofifah juga menginginkan adanya kerjasama pelatihan Bahasa Inggris pada beberapa sekolah dan juga diberbagai pondok pesantren. Bahkan, program ini juga sejalan dengan program yang digagas Kedubes Inggris yakni English for Indonesia.
Menurut ibu Gubernur jika ada penguatan bahasa maka secara bertahap bisa mengurangi unskill labour ke luar negeri, dan tergantikan dengan skill labour, ungkap Aries.
Sementara itu, Aries menambahkan, Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik juga menyambut baik ajakan yang ditawarkan oleh Gubernur Jatim yakni kerjasama di bidang pendidikan. Bahkan, Pemerintah Inggris telah melakukan kerjasama bidang pendidikan ke beberapa perguruan tinggi seperti ITS dan UK Petra.
Dubes Inggris juga akan membuat rencana di bidang pendidikan khususnya vokasional training untuk kemaritiman, aviasi, dan keterampilan industri seperti welding urai Aries sembari menegaskan sekali lagi bahwa belum ada pembicaraan kerjasama terkait pembangunan pengolahan limbah B3 karena hal tersebut tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.(min)