Caleg NasDem yang Moncer di Dapil 5 Sidoarjo

* Ir. Hj. Nurhendriyati Ningsih

Caleg NasDem yang Moncer di Dapil 5 Sidoarjo

Semakin banyak masyarakat yang tau tentang NasDem, itu bisa mendongkrak elektabilitas. Dan target yang ditetapkan Bappilu DPD NasDem Sidoarjo untuk bisa meraih minimal enam kursi dan maksimal delapan kursi, membuat saya termotivasi untuk terus bersemangat mensosialisasikan NasDem. Memang, untuk memenuhi target itu, bukan cuma saya, tetapi semua harus bekerja keras untuk partai.

Ada enam dapil di Sidoarjo, dan setiap dapil minimal dapat satu kursi saja, berarti sudah ada enam kursi kita peroleh. Bahkan ada dua dapil yang masing-masing dapilnya bisa dapat dua kursi. Kalau semua target itu tercapai, berarti NasDem bisa dapat delapan kursi.

Terlepas dari target perolehan kursi tersebut, ada target utama yang diwajibkan untuk para caleg. Yakni, mensosialisasikan Capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk menang di Pemilu 2019.

Menurut saya, semua itu bisa tercapai, jika kebersamaan, samangat kekitaan dan menjaga soliditas,  akan menjadi kunci kemenangan NasDem dalam Pemilu kali ini.

Di Dapil 5 (Taman-Sukodono) terdapat 43 desa. Sebagai ibu dari lima anak, bagaimana Anda bisa membagi waktu antara keluarga dan masyarakat pemilih yang tersebar di puluhan desa tersebut ?

Alhamdulillah, sejak September lalu saya sudah blusukan mengenalkan Partai NasDem ke puluhan desa itu. Dalam sehari, saya bisa nyambangi dan bersilaturahmi dengan warga di dua sampai empat desa. Khusus hari Ahad, malah bisa sampai enam desa. Saya sering mengumpulkan warga, gak perlu banyak-banyak, maksimal dalam sekali pertemuan sebanyak 50 orang.

Dan semua itu sudah ada tim yang ngatur. Saya punya tim berjumlah 15 ribu orang. Semua sudah saya persiapkan, baik untuk tim luar maupun dalam, semua bergerak. Dan tim ini adalah orang-orang lama ketika saya nyaleg 2014 lalu. Minimal setiap bulan, selalu ada pertemuan dengan koordinator tim untuk melakukan evaluasi.

Koordinator yang saya rekrut ada 610 orang untuk setiap TPS yang tersebar di Dapil 5. Merekalah yang merekrut saksi hingga mencapai 15 ribu untuk membantu pengawasan pemungutan suara di tiap TPS dan luar TPS.

Soal keluarga, alhamdulillah kami punya waktu sendiri untuk berkumpul. Bahkan, tak jarang kami keluarga terlibat diskusi kecil-kecilan tentang kesibukan saya. Suami dan bahkan anak-anak ikut memberikan masukan.

 Jika kelak lolos menjadi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo,  apa yang Anda perjuangkan untuk masyarakat Sidoarjo ?

Sebenarnya, jauh sebelum saya nyaleg, saya sudah berjuang untuk memberdayakan kaum perempuan. Dan karena saya perempuan, maka saya pun akan tetap berjuang memberdayakan kaum perempuan.

Saya akan tetap fokus dengan program membuka lapangan kerja untuk perempuan. Banyak ibu yang bekerja membantu suami di luar. Karena itu, saya ingin mereka bisa kerja di rumah tanpa harus meninggalkan keluarga. Lapangan kerja yang saya tawarkan dan bisa dilakukan emak-emak adalah bisnis bandeng, cabut duri.

Dulu, emak-emak yang pernah kami bina dan beri pelatihan, Alhamdulillah sudah punya usaha sendiri dan masih jalan sampai sekarang. Itu adalah bukti. Karenanya, saya tetap fokus untuk emak-emak. Saat ini, kami juga sudah melakukan pelatihan. Agar terkoordinasi dengan baik, melalui PKK, nantinya kami juga akan membentuk koperasi kecil-kecilan.

Apa arti politik dan Partai NasDem bagi Anda ?

Sederhananya, politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional maupun non-konstitusional. Kalau dilihat dari dari asal katanya, maka definisi politik adalah kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana cara mencapai tujuan.

Dan politik itu akan menjadi baik karena untuk mengupayakan, memperjuangkan bonum commune (kesejahteraan/ kepentingan umum). Kalau kemudian ada yang beranggapan politik itu kotor, sah-sah saja. Kotor, karena ulah pelakunya (politisinya) sendiri. Kalau kita berangkat dari niat baik, maka hasilnya pun insya Allah akan baik juga.

Sedangkan Partai NasDem, bagi saya, selain memberikan kesempatan luas untuk politisi perempuan, NasDem menawarkan gagasan gerakan perubahan, Restorasi Indonesia kepada masyarakat. NasDem punya semangat kebersamaan, mengedepankan sebagai partai nasionalis religius yang bisa menempatkan moralisme dan profesionalitas. Menanamkan tentang budaya malu dalam berbuat salah.

 Pun program-program di DPP juga banyak menyentuh peran serta perempuan dari berbagai bidang, baik di politik, hukum, ekonomi, maupun kebudayaan. Program yang dibuat NasDem diimplementasikan oleh para caleg di daerah pemilihan.

Apa pesan Anda kepada konstituen ?

Saya yakin, masyarakat sudah semakin cerdas dalam mengambil sikap politiknya ketika akan memilih wakilnya untuk duduk di kursi dewan. Masyarakat sudah berpengalaman dalam melihat, menilai, dan memilih sosok  caleg mana yang bisa dipercaya atau tidak. Jadi, masyarakat  harus memanfaatkan kesempatan  menggunakan hak pilihnya dalam memilih caleg, capres-cawapres.

Ngomong-ngomong, siapa yang mengajarkan Anda sehingga tertarik dan terjun ke dunia politik ?

-Mendapat pertanyaan ini, Ibu Nur langsung tertawa kecil-. Siapa lagi kalau bukan dari suami. Suami adalah guru politik saya. Saya jadi banyak tau kalau ada yang namanya politik abu-abu dan lainnya.

Pernah ketika pemilu 2014, saya diam-diam bergabung dengan salah satu partai dan jadi caleg. Awalnya, tanpa setahu suami. Saat itu saya ingin membuktikan, masak sih kalau mau jadi caleg harus menyiapkan dana banyak. Eh, gak taunya memang benar juga. Betul kata suamiku, banyak pengeluaran.

Kesulitan itu akhirnya saya sampaikan ke suami. Nah, suami saya kaget karena baru tau kalau saya sudah nyaleg. Sempat kena marah juga, tapi karena sudah terlanjur, jadinya jalan terus. Akhirnya, sampai sekarang selalu mendapat dukungan suami. (wetly aljufri)